ARF News
Minggu, 22 April 2007
Banda Aceh, acehmagazine.com
Aliansi Sastrawan Aceh (ASA) menerbitkan buku berjudul ”Serdadu Tua Nguyen Polan” yang berisi riwayat
hidup seniman senior Aceh Hasyim KS (alm) yang juga mantan Redaktur Budaya Serambi Indonesia. Selain
itu, buku setebal 228 halaman juga memuat 13 cerita pendek dan kumpulan puisi-puisi karya Hasyim. ”Buku
ini akan diluncurkan dalam waktu dekat ini oleh DKA,” ungkap Doel CP Allisah salah seorang pendiri ASA
kepada acehmagazine.com melalui siaran pers, Minggu (22/4).
Doel menyebutkan, buku yang diterbitkan hasil kerja sama dengan Dewan Kesenian Aceh (DKA) ini juga
turut ditulis oleh sastrawan Aceh lain seperti Harun Keuchiek Leumiek, Basri Emka, Musmarwan Abdullah,
Ridwan Amran, Isnu Kembara, Ihwan Manggeng, M.Yusuf Bombang. Buku yang diterbitkan pada April 2007
ini diberi prolog oleh Redaktur Budaya Republika Ahmadun Yosi Herfanda dan epilog oleh Redaktur Seni
Budaya Koran Tempo Mustafa Ismail. ”Buku ini sengaja diberi diskon murah agar dapat dijangkau oleh
berbagai kalangan di Aceh,” sebut Doel yang menjadi editor buku ini.
ASA adalah sebuah lembaga yang dibentuk pada 22 maret 1993 yang kemudian diperbarui dengan Akta
Notaris Yuniarti No.1/29 November 2006 oleh beberapa penyair dan penulis Aceh. Diantaranya Ahmad Rivai
Nasution (alm), Hasyim.KS (alm), Rr.Suminarti, Nani.HS, Kurniawan Sayuti, Doel CP Allisah, Lisda Arwadeni
dan Mira Miranda. Pada awalnya, ASA menjadi wadah diskusi, lalu berkembang menjadi wadah
pendokumentasian karya-karya para sastrawan Aceh dan Unit Penerbitan Buku-Buku Karya
Sastrawan/Penulis Aceh. (rizal)
Minggu, 22 April 2007
Banda Aceh, acehmagazine.com
Aliansi Sastrawan Aceh (ASA) menerbitkan buku berjudul ”Serdadu Tua Nguyen Polan” yang berisi riwayat
hidup seniman senior Aceh Hasyim KS (alm) yang juga mantan Redaktur Budaya Serambi Indonesia. Selain
itu, buku setebal 228 halaman juga memuat 13 cerita pendek dan kumpulan puisi-puisi karya Hasyim. ”Buku
ini akan diluncurkan dalam waktu dekat ini oleh DKA,” ungkap Doel CP Allisah salah seorang pendiri ASA
kepada acehmagazine.com melalui siaran pers, Minggu (22/4).
Doel menyebutkan, buku yang diterbitkan hasil kerja sama dengan Dewan Kesenian Aceh (DKA) ini juga
turut ditulis oleh sastrawan Aceh lain seperti Harun Keuchiek Leumiek, Basri Emka, Musmarwan Abdullah,
Ridwan Amran, Isnu Kembara, Ihwan Manggeng, M.Yusuf Bombang. Buku yang diterbitkan pada April 2007
ini diberi prolog oleh Redaktur Budaya Republika Ahmadun Yosi Herfanda dan epilog oleh Redaktur Seni
Budaya Koran Tempo Mustafa Ismail. ”Buku ini sengaja diberi diskon murah agar dapat dijangkau oleh
berbagai kalangan di Aceh,” sebut Doel yang menjadi editor buku ini.
ASA adalah sebuah lembaga yang dibentuk pada 22 maret 1993 yang kemudian diperbarui dengan Akta
Notaris Yuniarti No.1/29 November 2006 oleh beberapa penyair dan penulis Aceh. Diantaranya Ahmad Rivai
Nasution (alm), Hasyim.KS (alm), Rr.Suminarti, Nani.HS, Kurniawan Sayuti, Doel CP Allisah, Lisda Arwadeni
dan Mira Miranda. Pada awalnya, ASA menjadi wadah diskusi, lalu berkembang menjadi wadah
pendokumentasian karya-karya para sastrawan Aceh dan Unit Penerbitan Buku-Buku Karya
Sastrawan/Penulis Aceh. (rizal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar