Serambi Indonesia / Minggu, 17 November 2013 08:23 WIB
Sajak-sajak | Doel CP Allisah
Jika Rindu Itu Tak Berbahaya
aku akan datang selepas dini hari barangkali
engkau membawa beberapa baju ganti
selebihnya kita saling menatap diri
dalam kamar penuh imaji
kadang ada baiknya kita terus berlari
menyulam malam hingga sunyi dan
berkhayal tentang masa di kampung yang teramat jauh itu
luka diri
ah, jika mimpi itu tak berbahaya, tentu ia akan segera bersiap
menelan kita hingga mati
Oktober 2013, Ipoh - Perak,
Tautan Jauh
bagai kilau permata [dalam sekilas itu]
misteri meninggalkan debar sepanjang hari
pada kerling dan senyummu
September 2013, Harbor Front Cruise Centre - Singapore
Remembrance
jika kita tersesat di lorong itu
siapakah yang akan menuntun ke ujung cahaya
atau kita akan terus bergandengan tangan
hingga pagi membuyarkan mimpi ?
jika kita tersesat ke dalam mimpi
biarkan hati memilih sendiri
September 2013, Tanjungpinang - Kepri
LFD
aku mengirimkan engkau bunga-bunga
aku mengirimkan engkau lagu-lagu duka ke masa muda
dan menempelkan taklimat: Jangan komentar apa-apa
engkau bingkiskan aku doa-doa
engkau hantarkan aku senyum bahagia
tamsil nasihat dan puja-puja
engkau dan aku menuju matahari
senja: sia-sia
Oktober 2013, Damansara - Kuala Lumpur
Dongeng Bulan Mei - Februari /2/
Setelah aku pergi, kau masih punya catatan-catatan
Yang meriwayatkan gebalau kalbuku
Kau akan terisak dijerat tembang rumah cinta
Kekosongan dan kesendirian, akan menjerat dalam sesak nafas
Dan kau takkan mampu membaginya lagi
Setelah aku pergi, sajakku mengalir dalam airmatamu!
111113
*Doel CP Allisah pernah bekerja sebagai wartawan dan reporter TV di beberapa media di Indonesia dan Malayasia. Menjadi editor untuk 21 buku karya para penulis/sastrawan Aceh dan Brunei Darussalam. Antologi puisi tunggalnya yang telah terbit adalah “Nyanyian Angin” (1992), serta “The Sadness Song” (2007).
Sajak-sajak | Doel CP Allisah
Jika Rindu Itu Tak Berbahaya
aku akan datang selepas dini hari barangkali
engkau membawa beberapa baju ganti
selebihnya kita saling menatap diri
dalam kamar penuh imaji
kadang ada baiknya kita terus berlari
menyulam malam hingga sunyi dan
berkhayal tentang masa di kampung yang teramat jauh itu
luka diri
ah, jika mimpi itu tak berbahaya, tentu ia akan segera bersiap
menelan kita hingga mati
Oktober 2013, Ipoh - Perak,
Tautan Jauh
bagai kilau permata [dalam sekilas itu]
misteri meninggalkan debar sepanjang hari
pada kerling dan senyummu
September 2013, Harbor Front Cruise Centre - Singapore
Remembrance
jika kita tersesat di lorong itu
siapakah yang akan menuntun ke ujung cahaya
atau kita akan terus bergandengan tangan
hingga pagi membuyarkan mimpi ?
jika kita tersesat ke dalam mimpi
biarkan hati memilih sendiri
September 2013, Tanjungpinang - Kepri
LFD
aku mengirimkan engkau bunga-bunga
aku mengirimkan engkau lagu-lagu duka ke masa muda
dan menempelkan taklimat: Jangan komentar apa-apa
engkau bingkiskan aku doa-doa
engkau hantarkan aku senyum bahagia
tamsil nasihat dan puja-puja
engkau dan aku menuju matahari
senja: sia-sia
Oktober 2013, Damansara - Kuala Lumpur
Dongeng Bulan Mei - Februari /2/
Setelah aku pergi, kau masih punya catatan-catatan
Yang meriwayatkan gebalau kalbuku
Kau akan terisak dijerat tembang rumah cinta
Kekosongan dan kesendirian, akan menjerat dalam sesak nafas
Dan kau takkan mampu membaginya lagi
Setelah aku pergi, sajakku mengalir dalam airmatamu!
111113
*Doel CP Allisah pernah bekerja sebagai wartawan dan reporter TV di beberapa media di Indonesia dan Malayasia. Menjadi editor untuk 21 buku karya para penulis/sastrawan Aceh dan Brunei Darussalam. Antologi puisi tunggalnya yang telah terbit adalah “Nyanyian Angin” (1992), serta “The Sadness Song” (2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar