Serambi Indonesia / 2 februari 1993
Antologi puisi penyair Aceh lainnya yang pekan lalu siap dicetak dan diterbitkan oleh “DCP Production”, ternyata mendapat kehormatan untuk diluncurkan kepada peminat secara simbolik di taman rekreasi Ujong Batee, 8 Km dari Banda Aceh.
Peluncuran yang mungkin akan dihadiri oleh Walikota Banda AcehDrs. Baharoeddin Yahya itu pada tanggal 8 Pebruari, diharapkan akan dikunjungi oleh peminat-peminat sastra Banda Aceh, sembari ber-rekreasi menikmati hembusan angin dan alunan ombak dari Laut Benggala.
Antologi yang diberi nama “Banda Aceh” berisi puisi-puisi yang ditulis oleh 26 penyair Aceh, baik senior maupun yang new comer. Dikatakan oleh kalangan Panitia Peluncuran bahwa setelah upacara itu, para peminat sudah boleh memperolehnya. Diedarkan diberbagai toko buku atau langsung berhubungan dengan penyair old crack T. Tjoet Sufjan. “Karena saya manusia yang suka berada di luar rumah, maka dimana saja para peminat boleh minta,karena buku tersebut selalu saya bawa dalam ransel saya,” ucap sofyan yang juga pakar teater dari dekade 1960-an. Sofyan menambahkan: “Peminat cukup membayar sekedar ganti ongkos cetak sebesar Lima belas ribu sen alias Rp.1.500,-“
Memang, buku itu perlu, terutama kepada peminat sastra,karena dengan langsung dapat mengenal penyair-penyair Aceh modern dari dekade 1970-an sampai 1990-an. Plus kepada para penyair pemula lebih penting lagi sebagai bahan perbandingan dan pengenalan bentuk yang bernama puisi sehingga kalangan ini tidak meraba-raba untuk mencapai identitas diri mereka kejenjang kepenyairan yang lebih mantap.
Antologi puisi penyair Aceh lainnya yang pekan lalu siap dicetak dan diterbitkan oleh “DCP Production”, ternyata mendapat kehormatan untuk diluncurkan kepada peminat secara simbolik di taman rekreasi Ujong Batee, 8 Km dari Banda Aceh.
Peluncuran yang mungkin akan dihadiri oleh Walikota Banda AcehDrs. Baharoeddin Yahya itu pada tanggal 8 Pebruari, diharapkan akan dikunjungi oleh peminat-peminat sastra Banda Aceh, sembari ber-rekreasi menikmati hembusan angin dan alunan ombak dari Laut Benggala.
Antologi yang diberi nama “Banda Aceh” berisi puisi-puisi yang ditulis oleh 26 penyair Aceh, baik senior maupun yang new comer. Dikatakan oleh kalangan Panitia Peluncuran bahwa setelah upacara itu, para peminat sudah boleh memperolehnya. Diedarkan diberbagai toko buku atau langsung berhubungan dengan penyair old crack T. Tjoet Sufjan. “Karena saya manusia yang suka berada di luar rumah, maka dimana saja para peminat boleh minta,karena buku tersebut selalu saya bawa dalam ransel saya,” ucap sofyan yang juga pakar teater dari dekade 1960-an. Sofyan menambahkan: “Peminat cukup membayar sekedar ganti ongkos cetak sebesar Lima belas ribu sen alias Rp.1.500,-“
Memang, buku itu perlu, terutama kepada peminat sastra,karena dengan langsung dapat mengenal penyair-penyair Aceh modern dari dekade 1970-an sampai 1990-an. Plus kepada para penyair pemula lebih penting lagi sebagai bahan perbandingan dan pengenalan bentuk yang bernama puisi sehingga kalangan ini tidak meraba-raba untuk mencapai identitas diri mereka kejenjang kepenyairan yang lebih mantap.
(Papa S Kanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar