Desember 20, 2006

LK.ARA LUNCURKAN DUA BUKU PUISI TSUNAMI

Serambi Indonesia
19/12/2006 09:40 WIB


[ rubrik: Serambi Nanggroe | topik: Info Produk ]

TAKENGON - Dahsyatnya musibah gempa dan gelombang tsunami 26 Desember

2004 lalu, telah mengilhami para seniman untuk menulis puisi tentang

musibah itu. Baik seniman Aceh maupun seniman nasional ikut nimbrung

menulis tentang gambaran kedahsyatan musibah Aceh yang mengguncangkan

dunia. Diantaranya, seniman kenamaan Aceh, LK Ara meluncurkan dua judul

buku tentang tsunami yakni Syair Tsunami dan Ekspresi Puitis Aceh

Menghadapi Musibah.

LK Ara yang dijumpai Serambi di Takengon, Senin (18/12) mengatakan, dua

buku tersebut diterbitkan untuk memperingati dua tahun musibah tsunami

pada 26 Desember 2006 nanti. Kedua buku syair dan puisi tentang goresan

hati para penyair tentang musibah tsunami lebih diperuntukkan untuk

bahan bacaan siswa-siswi SMP/MTs dan SMA/MA. Buku Syair Tsunami yang

diterbitkan oleh Balai Pustaka Jakarta itu berisi puisi tentang tsunami

yang ditulis oleh 70 orang penyair Aceh dan nasional dengan 130 buah

judul puisi.


Penyair yang ikut menulis dalam buku Syair Tsunami diantaranya LK Ara,

Fikar W Eda, Arafat Nur, Dianing Widya Yudhistira, Din Saja, Doel CP

Allisah, I Wayan Arthawa, Iman Sembada, Jose Rizal Manua, Medy Loekito,

Harun Al-Rasyid, Mustafa Ismail, Noerdin F Joes, Taufiq Ismail, Wina

SW1, Wiramadinata dan Yvonne De Fretes. Kata Sambutan buku ini ditulis

Pj Gubernur NAD, Mustafa Abubakar.

Sementara itu, buku Ekspresi Puitis Aceh Menghadapi Musibah berisi

tulisan (esay) dan puisi-puisi penyair tantang musibah yang melanda

Aceh. Ditulis oleh LK Ara dan proses penerbitan bekerjasam dengan BRR

NAD-Nias. Di dalam buku Ekspresi Puitis Aceh Menghadapi Musibah juga

digambarkan napak tilas dan biografi sejumlah penyair di Aceh. “Insya

Allah, dalam proses peluncuran dua buku tersebut akan mengundang Pj

Bupati Aceh Tengah, Syahbudin BP,” ujar LK Ara yang juga Ketua Asosiasi

Seniman Gayo itu.

Memperingati dua tahun musibah gempa dan gelombang tsunami, sebanyak 10

orang penyair Gayo akan membacakan puisi di Museum Negeri Aceh tgl 26

Desember 2006 mendatang.(min)

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger