November 19, 2007

HANYA SEORANG DARI ACEH MENGIKUTI KSS

Harian Waspada, 18 November 2007

LHOKSEUMAWE (Waspada): Hanya seorang seniman dari Aceh yang memenuhi undangan Persatuan Penulis Nasional Malaysia dalam Kongres Sebudaya Serumpun 2007 yang berlangsung Jumat (16/11) di Kuala Lumpur .

Setiausaha Agung PENA (pihak penyelenggara- red), Syed Mohd Zakir Syed Othman kepada Waspada mengatakan, PENA menyelenggarakan Kongres Sebudaya Serumpun (KSS) dari 16-18 November 2007 di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur .

“KSS ini merupakan anjuran bersama PENA, Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan (KEKKWA) dan Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP),” ucapnya dalam undangan yang ditujukan kepada Waspada.

Namun dalam kongres itu hanya seorang peserta yang sudah hadir ke sana , yaitu penyair Doel CP Allisah. “Cuma saya seorang saja yang berangkat,” kata Doel tanpa mengatakan alasan seniman lain yang tidak pergi.

Menurut Syed Mohd Zakir, Kongres Sebudaya Serumpun (KSS) ini akan menemukan cendekiawan, budayawan, dan sarjana dari negara serantau dalam rumpun Melayu Polinesia yang terdiri daripada Malaysia, Indonesia, Selatan Thailand, Singapura, Brunei, dan Filipina.

Pertemuan ini berfokus pada penjelasan tentang kebudayaan Melayu Polinesia dalam hubungan geografi, sejarah, psikologi dan politiknya dengan budaya rumpun nusantara, antara lain, mempertemukan buah fikiran tentang budaya serumpun, mencari nilai sepunya budaya serumpun, dan embina hubungan serantau melalui budaya serumpun.

Berbagai acara itu akan diisi oleh Dato’ Dr. Firdaus Abdullah ( Malaysia ), Yasuko (Jepang), Dr. Worawit Baru ( Thailand ), Raman Daud (Singapura), Dr. Abu Hassan Hasbullah ( Malaysia ), Drs. Fazlin Jaafar ( Indonesia ), Dr. Maman S. Mahayana ( Indonesia ), dan banyak lainnya.(b12)

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger