Koran Aceh Kita / edisi 027/th ke-3, 05-11 November 2007
Resensi
Kebudayaan adalah akar dari peradaban. Dalam kontek ke-Acehan, kebudayaan merupakan cerminan dari sikap hidup dan pandangan masyarakat Aceh yang menjadi pedoman dalam memaknai arti kehidupan.
Dalam kaitan itu, Aliansi Sastrawan Aceh (ASA) sebagai sebuah lembaga yang dirintis sejak 22 Maret 1993 oleh beberpa wartawan/penyair/penulis aceh, diantaranya (alm) Ahmad Rivai Nasution, (alm) Hasyim KS, Rr. Suminarti, Nani HS, Kurniawan Sayuti, Doel CP Allisah, Lisda Arwadeni dan Mira Miranda (serta di perbarui dengan Akta Notaris Yuniarti, SH.M.Kn, no.1/29 November 2006), merupakan sebuah wadah budaya yang ingin berperan dalam khasanah tersebut.
Meskipun pada awalnya hanya menjadi kelompok diskusi, kini ASA telah berkembang menjadi wadah pendokumentasian karya-karya para sastrawan Aceh, dan unit penerbitan buku-buku karya sastrawan/penulis Aceh dan lainnya.
Di tahun 2007 ini, Aliansi Sastrawan Aceh (ASA) akan mencetak sedikitnya 11 buku karya sastrawan Aceh. Dari 10 buku tersebut, tiga diantaranya biografi dari tiga sastrawan tersohor di Aceh yang hilang dalam musibah tsunami dan meninggal dunia.
Koordinator ASA, Doel CP Allisah kepada Aceh Kita menyebutkan, ”tiga buku biografi sastrawan Aceh yang telah mendahului kita adalah ”Restu Penyair” karya AR Nasution (Dev Vareyra), ”Yang”, karya M.Nurgani Asyik, dan ”Luka Poma”, karya Maskirbi. Sedang tujuh buku lainnya yang dicetak adalah Antologi cerpen ”Orang-Orang Pos 327”, karya MN. Age, Antologi Puisi, ”Tarian Cermin” karya Mustafa Ismail, kumpulan essai ”Sastra dan Problematikanya di Aceh” karya Mukhlis A Hamid, MS, Novel ”Romansa Taman Cinta” karya Arafat Nur, Hikayat ”Hikeumah Tsunami” karya Ameer Hamzah dan Roman ”Haba Angen Pot” karya Hasbi Burman, serta Hikayat ”Seumangat Aceh” karya Hilmi Hasballah.
Kata bang Doel, kesepuluh buku yang disebutkan tadi adalah swadaya Aliansi sastrawan Aceh dan ikut didukung bantuan dana dari Direktorat Budaya BRR Aceh-Nias. Sebelumnya ASA juga telah menerbitkan Buku Antologi Sastrawan Aceh + Medan + Jakarta denga judul ”Lagu Kelu” bekerjasama dengan Japan Net-Tokyo (2005), serta biografi sastrawan Hasyim KS ”Serdadu Tua Nguyen Polan” (2006) bekerjasama dengan Dewan Kesenian Aceh. ASA juga menerbitkan buku puisi pilihan penyair Aceh Hasbi Burman yang berjudul ”Suatu Malam di Rex” (April 2007).
Buku kesebelas yang di cetak ASA adalah antologi puisi ”The Sadness Song” (Nyanyian Miris) karya Doel CP Allisah.
”Kita cetak dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris,” ujarnya. Buku ini merupakan kerjasama ASA dengan Dewan Kesenian Banda Aceh. Kesebelas buku terbitan ASA, kini sudah dapat dibeli di toko-toko buku yang ada di Banda Aceh. l Zay
Resensi
Kebudayaan adalah akar dari peradaban. Dalam kontek ke-Acehan, kebudayaan merupakan cerminan dari sikap hidup dan pandangan masyarakat Aceh yang menjadi pedoman dalam memaknai arti kehidupan.
Dalam kaitan itu, Aliansi Sastrawan Aceh (ASA) sebagai sebuah lembaga yang dirintis sejak 22 Maret 1993 oleh beberpa wartawan/penyair/penulis aceh, diantaranya (alm) Ahmad Rivai Nasution, (alm) Hasyim KS, Rr. Suminarti, Nani HS, Kurniawan Sayuti, Doel CP Allisah, Lisda Arwadeni dan Mira Miranda (serta di perbarui dengan Akta Notaris Yuniarti, SH.M.Kn, no.1/29 November 2006), merupakan sebuah wadah budaya yang ingin berperan dalam khasanah tersebut.
Meskipun pada awalnya hanya menjadi kelompok diskusi, kini ASA telah berkembang menjadi wadah pendokumentasian karya-karya para sastrawan Aceh, dan unit penerbitan buku-buku karya sastrawan/penulis Aceh dan lainnya.
Di tahun 2007 ini, Aliansi Sastrawan Aceh (ASA) akan mencetak sedikitnya 11 buku karya sastrawan Aceh. Dari 10 buku tersebut, tiga diantaranya biografi dari tiga sastrawan tersohor di Aceh yang hilang dalam musibah tsunami dan meninggal dunia.
Koordinator ASA, Doel CP Allisah kepada Aceh Kita menyebutkan, ”tiga buku biografi sastrawan Aceh yang telah mendahului kita adalah ”Restu Penyair” karya AR Nasution (Dev Vareyra), ”Yang”, karya M.Nurgani Asyik, dan ”Luka Poma”, karya Maskirbi. Sedang tujuh buku lainnya yang dicetak adalah Antologi cerpen ”Orang-Orang Pos 327”, karya MN. Age, Antologi Puisi, ”Tarian Cermin” karya Mustafa Ismail, kumpulan essai ”Sastra dan Problematikanya di Aceh” karya Mukhlis A Hamid, MS, Novel ”Romansa Taman Cinta” karya Arafat Nur, Hikayat ”Hikeumah Tsunami” karya Ameer Hamzah dan Roman ”Haba Angen Pot” karya Hasbi Burman, serta Hikayat ”Seumangat Aceh” karya Hilmi Hasballah.
Kata bang Doel, kesepuluh buku yang disebutkan tadi adalah swadaya Aliansi sastrawan Aceh dan ikut didukung bantuan dana dari Direktorat Budaya BRR Aceh-Nias. Sebelumnya ASA juga telah menerbitkan Buku Antologi Sastrawan Aceh + Medan + Jakarta denga judul ”Lagu Kelu” bekerjasama dengan Japan Net-Tokyo (2005), serta biografi sastrawan Hasyim KS ”Serdadu Tua Nguyen Polan” (2006) bekerjasama dengan Dewan Kesenian Aceh. ASA juga menerbitkan buku puisi pilihan penyair Aceh Hasbi Burman yang berjudul ”Suatu Malam di Rex” (April 2007).
Buku kesebelas yang di cetak ASA adalah antologi puisi ”The Sadness Song” (Nyanyian Miris) karya Doel CP Allisah.
”Kita cetak dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris,” ujarnya. Buku ini merupakan kerjasama ASA dengan Dewan Kesenian Banda Aceh. Kesebelas buku terbitan ASA, kini sudah dapat dibeli di toko-toko buku yang ada di Banda Aceh. l Zay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar