Harian Waspada / Jum’at, 6 Juli 2007
LHOKSEUMAWE (Waspada): Meskipun menghadapi berbagai kendala, Aliansi Sastrawan Aceh (ASA) baru-baru ini berhasil menerbitkan 10 judul buku karangan para sastrawan Aceh.
Lembaga budaya yang ’bermarkas’ di jalan Geulumpang, Lamnyong, Banda Aceh, ini terus eksis dalam pemberdayaan para sastrawan Aceh. ”Kali ini kami berupaya keras menerbitkan 10 judul buku karya sastrawan Aceh, meskipun sempat mengalami sejumlah hambatan,” kata Direktur ASA Doel CP Allisah, kepada waspada. Senin (2/7).
Menurut dia selain mengembangkan sastra lokal, kedepan ASA fokus pada program pendokumentasian karya-karya para sastrawan Aceh. Sehingga nantinya karya-karya mereka selalu dapat dibaca dan dikenal secara lebih luas, baik untuk kebutuhan penelitian maupun bahan bacaan generasi mendatang.
”Karenanya, dari 10 judul buku karya sastrawan yang diterbitkan kali ini, tiga diantaranya merupakan karya sastrawan yang telah meninggal dunia pada bencana tsunami dua tahun lalu. Jadi sifatnya lebih sebagai penghargaan dan pendokumentasian,” kata Doel.
Tiga sastrawan yang telah almarhum masing-masing Maskirbi (Luka Poma), M Nurgani Asyik (Yang), dan AR Nasution (Serenade Senja). Sedangkan tujuh buku lainnya, masing-masing karya Hasbi Burman (Haba Angen Pot), Mustafa Ismail (Tarian Cermin), M.N. Age (Orang-orang Pos 327), Arafat Nur (Romansa Taman Cinta), Ameer Hamzah (Hikeumah Tsunami), Mukhlis A Hamid, MS (Sastra dan Problematika Pembelajaran di Aceh), dan Hilmi Hasballah (Seumangat Aceh).
Menurut Doel, ke 10 judul buku dicetak di percetakan Mitra Media, Jakarta, dengan mutu cetakan yang bagus dan cover yang menarik. Masing-masing buku dicetak terbatas sebanyak 500 eksemplar, setengahnya dikembalikan kepada pengarang, setengah lainnya rencana akan diedarkan oleh BRR.
Direktur Budaya BRR NAD NIAS, Asnawi Aida Manggeng, dalam sambutannya mengatakan kesenian tidak semata-mata pada bentuk-bentuk yang dipertunjukkan seperti tari, musik, sandiwara,. Tapi juga berbentuk seni rupa, seni sastra dalam hal ini berupa karya tulis seperti novel, cerita pendek, hikayat, puisi, pantun, dan naskah drama. (b13)
LHOKSEUMAWE (Waspada): Meskipun menghadapi berbagai kendala, Aliansi Sastrawan Aceh (ASA) baru-baru ini berhasil menerbitkan 10 judul buku karangan para sastrawan Aceh.
Lembaga budaya yang ’bermarkas’ di jalan Geulumpang, Lamnyong, Banda Aceh, ini terus eksis dalam pemberdayaan para sastrawan Aceh. ”Kali ini kami berupaya keras menerbitkan 10 judul buku karya sastrawan Aceh, meskipun sempat mengalami sejumlah hambatan,” kata Direktur ASA Doel CP Allisah, kepada waspada. Senin (2/7).
Menurut dia selain mengembangkan sastra lokal, kedepan ASA fokus pada program pendokumentasian karya-karya para sastrawan Aceh. Sehingga nantinya karya-karya mereka selalu dapat dibaca dan dikenal secara lebih luas, baik untuk kebutuhan penelitian maupun bahan bacaan generasi mendatang.
”Karenanya, dari 10 judul buku karya sastrawan yang diterbitkan kali ini, tiga diantaranya merupakan karya sastrawan yang telah meninggal dunia pada bencana tsunami dua tahun lalu. Jadi sifatnya lebih sebagai penghargaan dan pendokumentasian,” kata Doel.
Tiga sastrawan yang telah almarhum masing-masing Maskirbi (Luka Poma), M Nurgani Asyik (Yang), dan AR Nasution (Serenade Senja). Sedangkan tujuh buku lainnya, masing-masing karya Hasbi Burman (Haba Angen Pot), Mustafa Ismail (Tarian Cermin), M.N. Age (Orang-orang Pos 327), Arafat Nur (Romansa Taman Cinta), Ameer Hamzah (Hikeumah Tsunami), Mukhlis A Hamid, MS (Sastra dan Problematika Pembelajaran di Aceh), dan Hilmi Hasballah (Seumangat Aceh).
Menurut Doel, ke 10 judul buku dicetak di percetakan Mitra Media, Jakarta, dengan mutu cetakan yang bagus dan cover yang menarik. Masing-masing buku dicetak terbatas sebanyak 500 eksemplar, setengahnya dikembalikan kepada pengarang, setengah lainnya rencana akan diedarkan oleh BRR.
Direktur Budaya BRR NAD NIAS, Asnawi Aida Manggeng, dalam sambutannya mengatakan kesenian tidak semata-mata pada bentuk-bentuk yang dipertunjukkan seperti tari, musik, sandiwara,. Tapi juga berbentuk seni rupa, seni sastra dalam hal ini berupa karya tulis seperti novel, cerita pendek, hikayat, puisi, pantun, dan naskah drama. (b13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar