Maret 11, 2013

SERAMBI INDONESIA : SAJAK-SAJAK DOEL CP ALLISAH

Serambi Indonesia / Minggu, 10 Maret 2013 08:43 WIB

Bagi Penari Sarah

Karya Doel CP Allisah

Ketika senyummu mengembang dan kerja matamu, keteduhan
lambungkan anganku pada satu ruang
padang itu, luruh dalam hujan dalam bayangan buram awan
lalu seketika liukkan tarimu
belokkan angin ke lembah-lembah

ketika senyummu mengembang
aku berkaca dalam binar matamu
dalam kilasan itu, seribu angan mengiringi mimpi
membawa hangat luka dan kenangan
sejarah semu, keremajaan

ketika senyummu mengembang, dalam sekejap pandang itu
adakah tarianmu bagiku
bagi rithme pentatonik degup jantung
atau bagi impian yang telah pasti sia-sia?

ketika senyummu mengembang
aku terkurung dalam penjara hatimu
geriap siang dan angin kering berbaris dalam tamansari


Monolog Pagi Karnchanawanich Road

Entah sejauh manakah engkau geliatmu resah di musim hujan
tapi perpisahan ini mengajarkan kita kesetiaan
ketabahan dan kepedihan jadi pilar meniti zaman ruang tanpa batas
suatu hari dimana akan bertemu tepi dan daratan

entah sejauh manakah engkau penderitaanmu
membekukan embun di daun-daun
hutan-hutan senyap dalam kemurungan
dan peron senja itu, mengambang dalam helaan nafas
(entah kenapa) di antara kegalauan kita
menyimpan kenangan pada putaran waktu

entah sejauh manakah engkau
namun ikatan ini (dalam kesetiaan diri) memperkokoh cinta
kemudian sebaris sajak abadi di dalamnya


* Doel CP Allisah lahir di Banda Aceh, 3 Mei 1961. Mantan Wartawan dan Reporter TV di beberapa Media Indonesia dan Malaysia ini, sekarang lebih banyak bergiat sebagai editor buku. Dalam tahun 2006-2010, menjadi editor 21 judul buku-buku karya para penulis/sastrawan Aceh dan Brunei Darussalam. Antologi puisi tunggalnya yang telah terbit adalah “Nyanyian Angin” (1992), serta “The Sadness Song” ([2007), juga ikut terkumpul dalam berbagai Antologi di Indonesia/Malaysia. Penerima Anugerah Seni KAF 2001 dan Anugerah Sastra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh 2009 ini, Sekarang menjabat Ketua/Koordinator Aliansi Sastrawan Aceh (ASA).



Editor : bakri



Tidak ada komentar:

Powered By Blogger