Desember 19, 2008

ASA TERBITKAN ANTOLOGI PUISI KUTARAJA-BANDA ACEH

HARIAN SERAMBI INDONESIA : 18/12/2008 09:25 WIB

[ rubrik: Kutaraja | topik: Budaya ]

BANDA ACEH - Aliansi Sastrawan Aceh (ASA) bekerjasama dengan Pemko Banda Aceh menerbitkan buku Antologi Puisi “Kutaraja-Banda Aceh” edisi dua bahasa (Indonesia-Inggris) yang mengangkat berbagai tema dengan beragam makna yang dituangkan dalam bait-bait puisi karya 33 penyair dari seluruh Indonesia. Buku 238 halaman ini memuat 61 puisi, termasuk halaman khusus yang menampilkan karya sejumlah penyair yang sudah almarhum.

Koordinator ASA, Doel CP Allisah yang juga salah seorang penyair Aceh ikut mengabadikan dua karyanya dalam antologi puisi tersebut, yaitu Banda Aceh Pagi Ini dan Putroe Phang. “Kutaraja-Banda Aceh yang menjadi judul buku antologi puisi tersebut diangkat dari salah satu judul puisi karya Almarhum Hasyim KS, mantan Redaktur Budaya Harian Serambi Indonesia,” kata Doel CP Allisah yang bersama Nani HS berperan sebagai editor Antologi Pusi “Kutaraja-Banda Aceh” tersebut. Sedangkan Debra H Yatim mengalihbahasakan puisi-puisi karya penyair Indonesia ke dalam bahasa Inggris.

Menurut Doel, buku itu sendiri nantinya akan dibagi-bagikan kepada sekolah-sekolah di Kota Banda Aceh termasuk akan menjadi bungong jaroe Walikota Banda Aceh untuk tamu-tamu dari dalam maupun luar negeri. Namun sejauh ini belum ditetapkan jadwal peluncurannya karena masih harus menyesuaikan dengan kesempatan Walikota Banda Aceh.

Walikota Banda Aceh, Mawardy Nurdin dalam sambutannya antara lain menulis, terbitnya buku Antologi Puisi “Kutaraja-Banda Aceh” menjadi bukti bahwa tanah Serambi Mekkah adalah ladangnya inspirasi bagi penyair. Berbagai fenomena yang mampu ditangkap oleh para penyair dan dituangkan dalam karya-karya puisi merupakan anugerah bagi Banda Aceh untuk terus eksi dalam meniti dan menata hari esoknya menjadi lebih baik.

“Inilah dia pesona “Kutaraja-Banda Aceh”. Cobalah tangkap dan rasakan nuansa pesona yang ditebarkannya. Pasti akan terasa desiran-desiran makna. Karena puisi adalah bahasa jiwa. Maka mari sejenak kita bercengkerama di beranda kota ini, beranda Kutaraja-Banda Aceh,” demikian bagian akhir sambutan Mawardy untuk Antologi Puisi “Kutaraja-Banda Aceh”.

(nas)




Tidak ada komentar:

Powered By Blogger