tag:blogger.com,1999:blog-61670206797920193222024-02-08T08:06:43.860+07:00Dokumentasi : Doel CP AllisahUnknownnoreply@blogger.comBlogger235125tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-78110496031267585872014-03-16T23:38:00.000+07:002014-03-16T23:54:29.483+07:00SERAMBI INDONESIA : PUISI DOEL CP ALLISAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b><span style="color: cyan;"><a href="http://aceh.tribunnews.com/topics/puisi">Puisi</a><br />Serambi Indonesia / Minggu, 16 Maret 2014 08:02 WIB</span></b><br />
<div>
<b><span style="color: cyan;"><br /></span></b>
<b>Karya Doel CP Allisah</b><br />
<br />
<b>TENTANG IMPIAN</b><br />
<div>
<br />
bila kemewahan dan kesenangan<br />
dapat segera kau reguk dengan sekelebat senyum pesona<br />
kau akan menangisinya sepanjang waktu<br />
seperti juga kau selalu memandang dari diri sendiri<br />
mengira semua adalah jalan landai menuju hari datang<br />
kapan kau akan merasa perihnya debu atau terik menyengat <br />
atau gigil dingin serta rindu biru yang mencekat dadamu ?<br />
<br />
kau tak akan menemukan apa-apa<br />
kau tak akan merasakan kangen melesat bila bersua<br />
kau tak punya pelabuhan untuk merapat<br />
kau tak punya aku yang mendekap<br />
kau tak akan punya kasih sayang<br />
tak punya harapan dan semangat<br />
kau tak bisa berbagi sukaduka<br />
dan itu adalah kesendirian<br />
<br />
pada akhirnya apakah yang kau cari dalam hidupmu sayang ? <br />
selain kerelaan dan rasa syukur <br />
karena yang sempurna itu hanya miliknya<br />
hanya milikNya !<br />
<br />
2014<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;"> Dari Sudut Ulee Kareng</span></b><br />
<br />
kehangatan yang kau alirkan setiap hari<br />
adalah kenikmatan dan rasa tentram yang semu<br />
pelancar alir darah dalam perbincangan segala<br />
seperti riuh angin merambah rimbun pohon-pohon asam jawa<br />
dalam romansa dan citrarasa ini, aku menyimakmu sejak purba<br />
hingga masa gaya dalam angka-angka<br />
hingga larut malam beraroma mesum hura-hura.<br />
<br />
ah, seperti sepanjang hari yang terus mengalir<br />
aku tahu pasti apa yang tersajikan dalam gerai tawa dan sua<br />
dan kita mengikat waktu ditiap senja<br />
memenuhi meja-meja<br />
solong<br />
ceknun<br />
panamas<br />
cekwan<br />
petuah tu<br />
terapung<br />
atau lain warung kopi uleekareng<br />
seperti fatamorgana yang menganga<br />
<br />
kehangatan yang kau alirkan <br />
adalah gambar kampungku yang berlari<br />
dalam setiap racikan aroma mimpi<br />
<br />
Oktober, 2012<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Tentang Wina</span></b><br />
<br />
Yang kubayangkan tentang engkau adalah berbaris-baris senyum manis<br />
Dalam jajaran waktu masa muda yang bercahaya<br />
Kesederhanaan hari, ketulusan dalam gairah bersekutu<br />
Dan kita bersama-sama merebut masa.<br />
<br />
dalam ingatanku, kepakmu melewati taman-taman sepanjang Kyoto<br />
Menyinggahi relung-relung dingin semua musim<br />
Lalu meninggalkan sebaris lengkung pada senja matahari<br />
<br />
Yang kubayangkan tentang engkau adalah,<br />
Berbaris-baris sajak<br />
Dan seseorang yang selalu kurasakan sebagai: adikku!<br />
<br />
29 Maret 2013<br />
<br />
<span style="color: lime;">* Doel CP Allisah, penyair dan jurnalis. Koordinator Aliansi Sastrawan Aceh (ASA). </span><br />
<br />
<br /></div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-7760628150912172332014-03-14T02:48:00.000+07:002014-03-21T02:47:13.319+07:00BUDAYA RAJIN BERBAGI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Kirbat Sastra/Kamis, 13 Maret 2014 </b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidEBcLcN6BnI-TCVfjNhQuenCVsryDr0YHxqOqip50gGIiVq0O-jMZmb_rqVJzwBImvyiUpJ7wHKtMeLkU0Ifnu0ewCIU56Us13hjvSVm6jD5qfqTRqNtPinoUfEOXrucpNiIqiguKIIY/s1600/martha+sinaga.jpg"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidEBcLcN6BnI-TCVfjNhQuenCVsryDr0YHxqOqip50gGIiVq0O-jMZmb_rqVJzwBImvyiUpJ7wHKtMeLkU0Ifnu0ewCIU56Us13hjvSVm6jD5qfqTRqNtPinoUfEOXrucpNiIqiguKIIY/s1600/martha+sinaga.jpg" width="306" /></a><br />
<br />
Koleksi Foto Pribadi Martha Sinaga<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;">Oleh Martha Sinaga</span><br />
<br />
Semula, saya sependapat dengan banyak sahabat bahwa layar FB [facebook-red] hanya menampilkan berita ringan bahkan sekadar berkomunkasi di waktu luang, namun dalam perjalanan waktu pendapat semacam itu bergeser. Sebaliknya justru banyak karya tulisan para sahabat yang mempertebal wawasan lewat “nutrisi” yang mampu didedahkan. Demikian juga untuk karya fotografi, yang selalu hadir lalu membangkitkan rasa kekaguman dari keindahan “hati” para juru potret tersebut.<br />
<br />
Dengan tidak mengenyampingkan banyak sahabat yang mungkin belum tertangkap “waktu” saya untuk menyimak dan membaca karya mereka, namun ada beberapa nama yang secara konsisten membagikan tulisan untuk bisa kita serap bersama. Isi tulisan yang sangat variatif, dengan karakter tulisan yang beragam pula. Tentu saja kenyataan ini melapangkan dada. Betapa tidak, apa yang dilakukan telah mendorong niat baca semakin baik, belum lagi dalam berbagi melalui tulisan dan foto menimbun bank pengetahuan lebih berwarna. Satu hal pasti yang dirasakan adalah usaha para sahabat untuk saling berbagi dan konsisiten dengan apa yang dibagikan itu.<br />
<br />
Sebut saja nama, Sonny H Sayangbati, Djazlam Zainal, Koes Arraihan, Husein Muhammad, Oscar Arman, Lisya Van Sorren, Sutan Iwan Soekri Munaf, Sariffudin, Arieyoko, Suedi Esha , Penyair Tengger , Mahyudin Al Mudra. Fidelis R. Situmorang Sementara Mosista Pambudi, Erry Amanda, Firman Venayaksa <span style="color: lime;">Doel CP Allisah,</span> atau Tuty Yosenda, hadir lewat wawasan jitu bidik lensanya.<br />
<br />
Tak berlebihan jika dikatakan apa yang mereka lakukan “bukan kerja sambilan” kemasan tulisan yang sarat referensi dengan tataan diksi yang kaya itu terasakan. Tentu dengan pilihan aktualitas materi tulisan. Hasilnya mencapai tujuan.<br />
<br />
Menyimak tulisan Sonny H Sayangbati mulai dari puisi sampai artikel. Hadir dengan insipratif. Betapa tidak , apa yang didedahkan Sonny itu sarat referensi. So pasti kelengkapan tulisan seperti ini akan menjadi referensi bagi para pembaca. Kekayaan warna materi tulisan mampu membuat mata tertuju pada laman-laman yang rajin ia sajikan. Menggelitik untuk disimak. <br />
<br />
Sama menggelitiknya ketika memandang sudut bidik lensa Erry Amanda yang menggunung menyiratkan kekayaan imajinasinya dalam memandang objek foto. Keliaran mata hati seniman berpadu dengan tehnik fotografi yang dikuasi mampu menyulut bibir untuk ikut bersyukur atas kebesaran Illahi.<br />
<br />
Lagi, keliaran fotografi jurnalistik dari Mosista Pambudi (Moses) yang menyajikan foto-foto kemanusian yang spesifik dan itu mengantar dia pada tangga berbagai penghargaan. Atau, Doel CP Allisah yang telah membedah alam Aceh untuk kita ketahui bersama. Lewat bidik lensanya yang selalu ia katakan sebagai karya sambil jalan. Satu lagi dosen nyentrik yang selalu berteriak memprotes ketidakadilan di lingkungannya, Firman Venayaksa. Juga telah menyandang berbagai penghargaan masih meluangkan waktu untuk berbagi. Luar biasa!<br />
<br />
George Downing mengatakan bahwa istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap hari, yang perlu ditingkatkan adalah membagi waktu dengan sangat cermat. Dan sebagian dari sahabat FB ini telah membuktikan itu, minimal terlihat dari buah yang mereka bagikan hari lepas hari di layar FB ini. Tentu diyakini masih banyak karya sahabat lain yang melakukan hal yang sama. Berbagi ya berbagi!<br />
<br />
“Berbagi” - hanya satu kata. Tetapi, tidak demikian singkat makna yang dirasakan. Nilai berbagi itu kini semakin surut di tengah kehidupan yang carut-marut karena tuntutan keadaan sosial dan politik negeri ini. Betapa indahnya jika berbagi itu masih menetap di hati para sahabat yang ditemui di layar FB ini. Berbagi melalui apa yang telah dikatakan di atas. Dan tidaklah hanya setakat itu, karena nyatanya apa yang dibagikan mampu menghidupkan ide untuk berbuat sesuatu dalam kebersamaan.<br />
<br />
Simak saja, dari beberapa rekan sepakat untuk melahirkan antologi puisi. Atau, mendedahkan pertemuan yang sifatnya bersilatuhrami sambil melahirkan karya tulis, bahkan bersatu hati tampil dalam banyak panggung - tentu dalam konteks berkesenian atau bersastra. Semua itu membuktikan bahwa sahabat adalah investasi yang gemilang, dalam memaknai hidup yang berselimutkan karya dan kebajikan. <br />
<br />
<b>Karya yang Melahirkan Kecerdasan</b><br />
<br />
“Mengenal orang lain adalah sebuah kecerdasan; mengenal diri sendiri adalah kebijaksanaan yang sebenarnya. Menguasai orang lain adalah sebuah kekuatan. Menguasai diri sendiri adalah kekuasaan yang sebenarnya.” (Sun Tzu)<br />
<br />
Makna dalam tentu terkandung dari kalimat bijak di atas. Menguasai diri dengan menata hidup ini menjadi bangku sekolah yang sangat panjang. Dalam perjalanan panjang itu pula akan terkuak pemahaman bahwa di atas langit ada langit. Keindahan hati para sahabat yang selalu ingin berbagi tentu merupakan cermin yang perlu digenggam erat. Dalam keindahan yang dibagikan itu terkandung nutrisi yang menguatkan jiwa dan roh. Salah satu yang dirasakan melalui tulisan yang di “hadiah”kan dalam perjalanan hari bagi hati yang mau menyikapi dan meresapi dengan benar.<br />
<br />
Tengok saja, Oscar Amran yang selalu melihat waktu yang menyelimuti rasa dan jiwanya. <br />
<br />
Dalam Debu Rindu (11 Maret 2014).<br />
<br />
Debu berkabut Asap<br />
di sana rindu menyelinap…<br />
<br />
Arman dan Iwan Soekri berhasil mengikikis sifat ketidakpedulian menjadi sebuah langkah kongkrit mengajak para sahabat untuk bergiat bersastra lewat akun puisi dan pantun mereka. Dan memang nyatanya berlumut juga pemantun yang menuangkan karya mereka di laman Pantun Sutan Iwan Soekri Munaf.<br />
<br />
Atau Koez Arrihan dalam puisi prosanya kuat menyampaikan pesan moral, kritik sosial atau pentingnya hubungan cinta kasih keluarga yang selalu ia jabarkan dalam berlapis diksi.<br />
<br />
Djazlam Zainal, kritikus sastra sekaligus penyair ini rajin membedah berbagai karya sastra. Kental terasa dalam bahasan itu ia melalap karya-karya sastrawan Indonesia, tak terkecuali. Perhatian Djazlam terhadap karya anak bangsa bumi pertiwi ini patut mendapat acungan jempol. Apa yang dilakukan pria asal Klang-Negeri Jiran itu menggelitik untuk terus mengikuti tulisan yang dihadirkan.<br />
<br />
Belum lagi siraman rohani Husein Muhammad yang selalu mendapat respon . Bahasa yang dituturkan menyejukkan hati dan menimbulkan kedamaian antar umat beragama. Simak tulisan Kiyai yang jug pendiri sebuah sekolah tinggi di Cirebon itu. Figurnya tidak saja nyaman diajak berdiskusi namun melalui tulisannya ia menebar damai dalam kesadaran untuk saling menghargai di antara umat yang beragam sosial dan agama.<br />
<br />
Sementara nilai dan nafas perjuangan dan patriotik itu muncul selalu pada karya perempuan penyair Lisya Van Sorren. Kita simak apa yang ditulis Lisya (10 Maret 2014)<br />
<br />
Katakan tuan<br />
bagaimana kami harus berjuang<br />
pada masa tanpa senjata<br />
dan tanah merdeka<br />
otot meregang, jiwa mengerang<br />
<br />
Atau Fidel R Situmorang. Penulis muda yang melalap materi tulisan dari kejadian demi kejadian yang dialaminya. Satu dari tulisan menyentuhnya adalah ketika kasih sayang yang ia miliki tak pernah putus untuk adinda tercinta, walau maut menjemput. Dan itu memisahkan mereka. Hati bicara maka mengalirlah tulisan yang memberi pelajaran penting, bahwa kasih sayang itu adalah warisan yang harus dimiliki sebuah keluarga. Mungkin ini yang dikatakan bahwa penulisan kreatif selalu dibakar imajinasi atau ide sang penulis atau sebaliknya.<br />
<br />
Nafas puisi yang juga berkisah tentang perjuangan dan harapan itu juga selalu muncul di malam hari, lewat tulisan Penyair Tengger. Dalam kelemahan tubuhnya, justru masih muncul semangat untuk berbagi rasa, kejadian dan doa. Ia berkisah tentang alam, lingkungan dan daya raih untuk jiwa muda bisa lebih banyak berbuat. Sekecil apapun itu, namun memberi kesempatan pada diri untuk berbuat.<br />
<br />
Belumlah terkuak semua kekayaan karya tulis ini, karena dengan muncullnya pemantun muda dengan lewat kekayaan bahasa pantun yang menuntun. Karya mereka hadir tak hanya dihebohkan oleh indahnya birama, namun mampu mendedah dengan benar antara sampiran dan isi dalam bait ke bait. Sebut saja nama Yoan A. Nugraha, Bgd Okki Supriadi Koto, Nuril, tersirat melalui bait pantun para muda ini paham akan puisi lama seperti bidal, pantun kilat (karmina) Talibun dan Seloka bahkan Gurindam dan Syair.<br />
<br />
Tentu dalam perjalanan hari, mata menangkap bersusun karakter tulisan yang ditayangkan di layar FB ini. Semua terserap bagi proses berkembangnya sebuah putik. Muncul dari satu kuntum kemudian mekar dan memperlihatkan sari bunga sampai menebar wangi . Tentu saja, kenyataan itu memberikan kesegaran dan tenaga baru. Sama halnya dengan sifat berbagi di laman-laman FB ini.<br />
<br />
Belajar tentang pikiran dan ilmu pengetahuan , tanpa belajar untuk memperkaya hati berbagi sama dengan tidak belajar apa-apa (Aristoteles). Karunia hati yang selalu berbagi membuat kita semakin penting, tanpa anugerah hati yang mampu memahami sisi-sisi kelembutan dalam berfikir dan bertindak maka kita sudah lama mati. <br />
<br />
Lagi, diyakini bahwa hubungan sebuah relasi tidak hanya diukur dari berapa lama kita bersama, atau berapa banyak yang telah diberikan atau diterima, namun seberapa banyak waktu kita saling menolong dan bagaimana mencarikan solusi satu terhadap yang lain. Salah satunya tentu melalui pemberian nutrisi pengetahuan…<br />
<br />
~Apalah guna daun selasih<br />
Jika gugur diterjang angin<br />
hati mengucap terima kasih<br />
karyamu kurengkuh hilang tak ingin~<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
______________<br />
<br />
<div>
<b><span style="color: cyan;">Martha Sinaga: wartawati, penulis, pemusik dan penyair</span></b><br />
<br />
<a href="https://plus.google.com/114162454864434883630">Sonny H. Sayangbati </a>di <a href="http://sonnysayangbati.blogspot.com/2014/03/serba-serbi-budaya-rajin-berbagi-karya.html">20.22</a> <br />
<br />
<br />
<br /></div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-88hFcuxsSjM%2FUyny7mVaW1I%2FAAAAAAAAAg8%2FwnG-YjsGyRo%2Fs1600%2Fmartha%2Bsinaga.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidEBcLcN6BnI-TCVfjNhQuenCVsryDr0YHxqOqip50gGIiVq0O-jMZmb_rqVJzwBImvyiUpJ7wHKtMeLkU0Ifnu0ewCIU56Us13hjvSVm6jD5qfqTRqNtPinoUfEOXrucpNiIqiguKIIY/s1600/martha+sinaga.jpg" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-3735009564636237872014-03-10T23:45:00.000+07:002014-03-21T02:28:35.486+07:00SEBUAH BUKU ANTOLOGI BERBALAS KATA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
umma 10 maret 2014<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg9zHkVI5MJc-kVvPf4hSoSVpW1aqqsVRoY-35iANYbSoiN5Em32SOYk7a3ODRV1WGea4GBxX2Fk92dZQLOC-uIe4FkESSq-d8rMpIHi_cfPTl_pg3TMRXyXBVzgKHda8PK7fQrH8pjlo/s1600/verce+umma.jpg"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg9zHkVI5MJc-kVvPf4hSoSVpW1aqqsVRoY-35iANYbSoiN5Em32SOYk7a3ODRV1WGea4GBxX2Fk92dZQLOC-uIe4FkESSq-d8rMpIHi_cfPTl_pg3TMRXyXBVzgKHda8PK7fQrH8pjlo/s1600/verce+umma.jpg" width="400" /></a><br />
<br />
Buku Orange & Vice Versa<br />
Foto : doc. pribadi Umma Azura <br />
<br />
"Berbalas kata/rasa bisa jadi satu model lain dalam buku antologi bersama ini, jadi menarik bila dikaji dari strategi membuat pembaca pemula untuk kian mencintai dunia sastra, dan ini bisa jadi satu terobosan agar buku-buku antologi, terutama puisi mendapat ruang menjadi buku yang dicari/dibeli.<br />
Dalam buku ini kita akan diajak dalam suasana rasa manis mengalir dan tidak asing dari lingkungan sehari-hari<br />
<br />
<div>
<span style="color: cyan;">Doel CP Allisah | Aliansi Sastrawan Aceh</span><br />
<br />
<br />
Kabar bagusnya, beli Vice Versa ; bukan hikayat Yusuf & Zulaikha , dapat bonus buku kumpulan cerpen : Orange.<br />
"ORANGE, Short Stories POPULER dan METROPOLIS<br />
ORANGE, pada setiap kisahnya akan ada sebuah kejutan akan menunggu di akhir cerita. Diceritakan dengan lancar dan renyah, buku ini layak dijadikan bacaan dan dinikmati isinya"<br />
<br />
Jika ingin tahu banyak tentang Vice Versa, silahkan kunjungi <a href="http://viceversa-antologipuisi.blogspot.com/">di sini </a><br />
Pemesanan via sms / call 0852 999 330 49 - 0411 2300 22<br />
<br />
Diposkan oleh <a href="https://plus.google.com/109461017556361141281">Umma Azura </a>di <a href="http://ummaazura.blogspot.com/2013/02/sudah-punya-vice-versa-bukan-hikayat.html">07.09</a> <br />
<br />
<br />
<br /></div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-X6YrPITWeQo%2FUysaflv6sDI%2FAAAAAAAAAhM%2FHE1A2J2q_Uw%2Fs1600%2Fverce%2Bumma.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg9zHkVI5MJc-kVvPf4hSoSVpW1aqqsVRoY-35iANYbSoiN5Em32SOYk7a3ODRV1WGea4GBxX2Fk92dZQLOC-uIe4FkESSq-d8rMpIHi_cfPTl_pg3TMRXyXBVzgKHda8PK7fQrH8pjlo/s1600/verce+umma.jpg" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-86834999505365760562014-01-25T01:30:00.000+07:002014-03-16T23:55:00.943+07:00DONASI BUKU "SASTRA" DARI DOEL CP ALLISAH DAN NANI HS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: lime;">REDAKSI /WWW.RUMAHBACATAQWA.COM /JANUARY 24, 2014 </span><br />
<span style="color: lime;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPPR1tehlFctw9RF6flpYiJaAUAFbyu2DZjWsRLakyY7INT4CMAKnWOLmHBxRkYtguJHs3AlNE6afzXXtqdRN9g9adlJRvh-7K3tH9IfbQjFQZrvuFUiabZ_oRH27qR3z7XasqLKq_mzw/s1600/doel.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPPR1tehlFctw9RF6flpYiJaAUAFbyu2DZjWsRLakyY7INT4CMAKnWOLmHBxRkYtguJHs3AlNE6afzXXtqdRN9g9adlJRvh-7K3tH9IfbQjFQZrvuFUiabZ_oRH27qR3z7XasqLKq_mzw/s1600/doel.jpg" height="480" width="640" /></a></div>
Buku-buku sastrawan Aceh yang didonasikan Doel CP Allisah untuk Rumah Baca Taqwa<br />
<br />
Ada sepuluh judul buku yang dikirimkannya melalui taxi ke Medan dan dan masing-mnasing buku dikirimkannya dua eksemplar. Inilah judul buku yang kami terima :<br />
<br />
1. Lagu Kelu – Kumpulan Puisi Penyair Aceh<br />
2, Antara Ketambe dan Suak Belimbing – Kumpulan Puisi<br />
3. Seumangat Aceh – Kumpulan Puisi<br />
4. Angin Berhenti Perahu Menepi – Kumpulan Puisi<br />
5. Romansa Taman Cinta – Novel Arafat Nur<br />
6. Haba Angen Pot -Kumpulan Puisi Hasbi Burman<br />
7. Hikeumah Tsunami – Kumpulan Hikayat Aceh<br />
8. Serenade Senja – Kumpulan Cerita Pendek Nani HS dan A.R. Nasution<br />
9. Banda Aceh – Kumpulan Puisi Penyair Aceh<br />
10. Yang – Kumpulan Puisi M. Nurgani Asyik<br />
<br />
<br />
DOEL CP ALLISAH :<br />
<br />
Doel CP Allisah, pendiri LEMPA (Lembagai Penyair Aceh) itu aktif sebagai wartawan dan sastrawan. Ini menebitkan banyak buku sastra, baik secara bersama mau pun sendiri.<br />
<br />
Inilah biograpi penyair Aceh yang homoris dan masih sering mengikuti event kebudayaan di dalam dan luar negeri. Doel, begitu nama panggilan akrabnya, di lahirkan di Banda Aceh 3 mei 1961. Menempuh pendidikan di SDN-1 Sigli, SMPN-1 Sigli, Sekolah Pengamat Kehewanan Saree, SMA Padangtiji, P2DK dan FKIP Universitas Syiahkuala Banda Aceh , kemudian total hidup sebagai penulis. Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI Aceh 1983 -1996) ini, punya pengalaman sebagai Jurnalis antaranya, Redaktur Budaya SKM.Mimbar Swadaya (1982-1985) , Wartawan SKM.Bintang Sport Film (1986-1988), Redaktur Budaya SKM Atjeh Post (1989-1992), terakhir sebagai Reporter Televisi Pendidikan Indonesia (TPI 1994-1996) dan Kontributor sebuah media asing.<br />
<br />
Sebagai penyair puisinya dimuat di berbagai media di Indonesia dan Malaysia, juga turut mengisi beberapa buku/antologi puisi, antaranya “Malam Perempuan Malam” (Hr.Waspada/majalah Dunia Wanita Medan,1984), “Duri” (Majalah Dunia Wanita,1985), “Ranub” (Lembaga Penulis Aceh/Lempa, 1985), “Antologi Penyair Aceh 86” (Karya Prima, Jakarta 1986), “Kemah Seniman Aceh-3” (Pan/Taman Budaya Aceh,1990, sebagai ketua tim editor), “Sosok” (LSA, 1993) , “Nafas Tanah Rencong” (Dewan Kesenian Aceh/DKA 1993), “Banda Aceh” (D.Production 1993,sebagai editor), “Monmata” (Laka/Pan.Dialog Utara-6, 1995), “Seulawah” (Yayasan Nusantara-Jakarta/Pemda Aceh 1995), “Antologi Puisi Indonesia 97” (Komunitas Sastra Indonesia/Penerbit Angkasa Bandung 1997), “Keranda-Keranda” (Dewan Kesenian Banda Aceh/DKB 2000), “Dalam Beku Waktu” (Koalisi NGO-HAM/ICCO, 2002), “Putroe Phang” (Dewan Kesenian Aceh/DKA, 2002), “Aceh Dalam Puisi” (Penerbit Syaamil Cipta Kreasi, 2003), “Mahaduka Aceh” (Pusat Dokumentasi Sastra HB,Jassin, 2005), “Aceh 8,9 Skala Richter Lalu Tsunami” (Koordinatorat Bangkit Aceh, 2005), “Duka Aceh Luka Kita” (Koperasi Sejahtera Seniman Indonesia/Penerbit Jakarta Citra, 2005), “Ziarah Ombak” (Lapena,2005), “Lagu Kelu” (Aliansi Sastrawan Aceh/Japan Net – Tokyo, 2005 – sebagai editor bersama Nani.HS), “Bangka Belitung Bercahaya “ (PLN Wil-Babel/YYS Nusantara-Jakarta, 2005), “Syair Tsunami” (Balai Pustaka, 2006), “Medan Puisi” (Labsas/Pan-Pertemuan Penyair Nusantara, 2007), “Kemayaan Dan Kenyataan” (Fordisastra, 2007), “Tanah Pilih” (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi, 2008), “ Jambi Di Mata Sastrawan” ( Disbudpar Jambi, 2008), “Leksikon Sastra Aceh” (Dewan Kesenian Banda Aceh/DKB, 2008), “Ensiklopedi Aceh/Adat-Hikayat-Sastra” (Yayasan Mata Air Jernih, 2008), “Kutaraja – Banda Aceh” (Aliansi Sastrawan Aceh/Pemko Banda Aceh, 2008 – sebagai editor bersama Nani.HS),”Pedas Lada Pasir Kuarsa”(Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Kepulauan Bangka-Belitung, 2009),”Krueng Aceh” (Pan- Pekan Kebudayaan Aceh-5, 2009), “Compassion & Solidarity/A Bilingual Anthology Of Indonesian Writing” (HiVOS – Ubud Writers & Readers Festival, Bali-2009), “Musibah Gempa Padang” (E.Sastra-Malaysia/Ed-Dato’ Dr.Ahmad Khamal Abdullah, 2009), “Rumpun Kita” (Pan – 3rd Nusantara Poetry Gathering/PENA-Malaysia, 2009), “Percakapan Lingua Franca”(Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang- Kepri, 2010), “Beranda Senja” (Bengkel Swadaya – Jambi,2010), “Antologi Penulis Lepas” (2010), “Akulah Musi” (Dewan Kesenian Sumatera Selatan, 2011), “ Senja Di Batas Kata “ (Swadaya Mandiri, 2011), “Tuah Tara No Ate” (Ummu Press/Pan.TSI-4, 2011), “Secangkir Kopi” (The Gayo Institute, 2013), “Rampai Puisi Penyair Alam Melayu – Tamadun.1” (Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, 2013), “Anthology of the 33rd World Congress of Poets” (World Academy of Arts and Culture/Co-editors Malim Ghozali PK – Georges Chapouthier, 2013).<br />
<br />
Penerima Anugerah Seni 2004 [KAF] dan Anugerah Sastra 2009 dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Aceh ini, bersama Drs.Nabbahany, menyunting buku “Data Kesenian Tradisional Aceh” (Dewan Kesenian Aceh/Proyek Seni Budaya Depdikbud Aceh, 2001). Tahun 2006-2010, Doel menjadi Editor buku-buku karya penulis/sastrawan Aceh/Brunei Darussalam, antaranya ; “Serdadu Tua Nguyen Polan” (Hasyim.KS), “Serenade Senja” (Nani.HS – AR.Nasution), “Sastra dan Problematika Pembelajarannya di Aceh” (Mukhlis A.Hamid,MS), “Orang-Orang Pos 327” (MN.Age), “Suatu Malam di Rex” (Hasbi Burman), Romansa Taman Cinta” (Arafat Nur), “Tarian Cermin” (Mustafa Ismail), “Hikeumah Tsunami” (Ameer Hamzah), “Seumangat Aceh” (Hilmi Hasballah), “Haba Angen Pot” (Hasbi Burman), “Luka Poma” (Maskirbi), “Yang” (M.Nurgani Asyik),”Antara Ketambe dan Suak Belimbing”(Basri Emka – Darwin Baharuddin), “Kronologis Historis & Dinamika Budaya Aceh” (H.Harun Keuchik Leumiek), “Kutaraja – Banda Aceh” (Antologi Puisi 40 Penyair Indonesia), “Angin Berhenti Perahu Menepi” (Badaruddin HO – Darwin Baharuddin – Basri Emka),dll .<br />
<br />
Sebagai penyair/penulis namanya ikut dimuat dalam “Buku Pintar Nusantara” (Ed-Iwan Gayo/UWN-Jakarta 1990), “Buku Pintar Sastra Indonesia” (Ed-Pamusuk Eneste/Kompas-Gramedia, 2001), “Aceh : History,Politcs and Culture” (Edited – Arndt Graf, Susanne Schroter, Edwin Wieringa/ Institute of Southeast Asian Studies,2010). Buku kumpulan puisinya di bawah judul “Nyanyian Angin” di terbitkan pada tahun 1992 oleh D-Production, serta buku puisinya dalam dua bahasa Inggris-Indonesia, “Nyanyian Miris” (The Sadness Song) di terbitkan oleh Dewan Kesenian Banda Aceh/DKB – ASA (2007) .<br />
<br />
Doel pernah di undang mengikuti beberapa event budaya : Pertemuan Penulis Muda Sumatera (Medan 1985), Asean Writers Seminar (Jabal Ghafur, 1986), Dialog Utara-4 (Medan, 1989), Kongres Kebudayaan Sabah (Kinabalu, 1989), Seminar Kritik Film- Persatuan Wartawan Indonesia/Yayasan Citra (Jakarta, 1990), Diklat Pemanfaatan Media Tradisional Departemen Kesehatan RI (Bandung, 1993), Dialog Utara-6 (Langsa, 1995), Temu Sastrawan Sumatera Utara (Medan, 1997), Temu Sastrawan se-Sumatera (Banda Aceh, 1999), Dialog Utara-8 (Narathiwat-Yala-Songkla-Pattani-Hatyai /Thailand, 1999), Seminar Antara Bangsa Pemikiran Tan Sri Ismail Husein (Alorsetar-Kedah/Malaysia, 2002), Dialog Utara-XI (Lhokseumawe, 2005), International Books Fair (Kuala Lumpur/Malaysia, 2006), The 1st Medan, International Poetry Gathering (Medan 2007), Ode Kampung – 2 (Serang – Banten 2007), Kongres Cerpen Indonesia – 5 (Banjarmasin, 2008), Temu Sastrawan Sumatera (Batam, 2008), Temu Sastrawan Indonesia – 1 (Jambi, 2008), Temu Sastrawan Indonesia – 2 (Pangkalpinang – Bangka Belitung, 2009), Ubud Writers & Readers Festival (Bali, 2009), Pertemuan Penyair Nusantara – 3 / Nusantara Poetry Gathering (Kuala Lumpur, 2009), Pertemuan Sastrawan Nusantara – xv (Bandar Sri Bengawan – Brunei Darussalam, 2009), Temu Sastrawan Indonesia – 3 (Tanjungpinang – Kepulauan Riau, 2010), Pertemuan Penyair Nusantara – 4 (Bandar Sri Bengawan – Brunei Darussalam, 2010), Pertemuan Penyair Nusantara – 5 (Palembang – Sumatera Selatan, 2011), Temu Sastrawan Indonesia – 4 (Ternate – Maluku Utara, 2011), Perhelatan Tamadun Melayu ke – 1 (Tanjungpinag – Kepulauan Riau, 2013), Kongres Penyair Se-Dunia – 33 (Ipoh – Perak, Malaysia, 2013), PesertaPSBNS/Perhimpunan Sastra Budaya Negara Serumpun (Aie Angek Cottage, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, 2013)..Pendiri Lembaga Penyair Aceh (Lempa), Dewan Kesenian Banda Aceh (DKB), dan Pengurus/Wakil Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA priode 1995-2000 / 2000-2004),serta Ketua/Koordinator Aliansi Sastrawan Aceh (ASA) ini, sekarang menetap di Jalan Lamnyong – Ulee Kareng, Lor Upah Hasyem No.2-B telp. (0651) 7551142 Meunasah Papeun – Banda Aceh 23371 – Indonesia. <b><span style="color: cyan;">|shd|</span></b><br />
<br />
<br />
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-7402208509020200012013-12-08T14:08:00.000+07:002014-02-22T14:12:59.372+07:0010 SENIMAN ACEH PASTIKAN TAMPIL DI PELUNCURAN ANTOLOGI L.K ARA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: lime;">ACEHHARTS/Published on Saturday, 07 December 2013 19:59<br />Written by ras</span><br /><div>
<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6NfCAX6Wlt6C6T_Q_qnHTHIk-71zRhxPtaASWPcis4EH0HvZayaGiUMAxa7aY4JoA8s5kLFLSX4ILrgio85dJZEtrihjXDxrFFMk1wLy3CK3BXlP-goTH8zkPaWKeRmO90iKTBv1R0x8/s1600/1__seniman+di+lucuran+buku1386421105_thumb_medium.jpg"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6NfCAX6Wlt6C6T_Q_qnHTHIk-71zRhxPtaASWPcis4EH0HvZayaGiUMAxa7aY4JoA8s5kLFLSX4ILrgio85dJZEtrihjXDxrFFMk1wLy3CK3BXlP-goTH8zkPaWKeRmO90iKTBv1R0x8/s1600/1__seniman+di+lucuran+buku1386421105_thumb_medium.jpg" width="640" /></a><br />ist<br /><br />Aceharts Banda Aceh -Terkait peluncuran Buku Antologi Angin Perjalanan L.K Ara. seniman Aceh yang sudah memastikan akan tampil ; <span style="color: lime;">Doel CP</span>, Din Saja, D. Kemalawati, Rahmad Sanjaya, Wiratmadinata, Salman Yoga, Agus Nur Amal, Wig Maroe , Djamaluddin Sharief, dan Zulkirbi. Mereka akan menunjukan kemampuan mereka masing-masing baik dalam seasen individu maupun midley.<br /><br />Menurut Jasa Purnama jumlah kawan-kawan yang di proyeksikan akan membaca puisi akan bertambah, namun pihaknya belum dapat mengkonfirmasikan kepada teman-teman yang sudah di list sebagai pembaca puisi di malam pembukaan nanti. <br /><br />“ Acara baca puisi ini juga akan menampilkan tokoh-tokoh Aceh, para pejabat di berbagai kedinasan dan para seniman lainnya seperti kelompok musikalisasi Puisi Komunitas Musik Merdeka dan sanggar Jernih. Bagi teman-teman yang ingin berpartisifasi silahkan menghubungi panitia di Cek Mie Coffe.”***AC3<br /><br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-3XurLnKokBU%2FUwhMMNyTHgI%2FAAAAAAAAAb8%2FymX7CyPPIn0%2Fs1600%2F1__seniman%2Bdi%2Blucuran%2Bbuku1386421105_thumb_medium.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6NfCAX6Wlt6C6T_Q_qnHTHIk-71zRhxPtaASWPcis4EH0HvZayaGiUMAxa7aY4JoA8s5kLFLSX4ILrgio85dJZEtrihjXDxrFFMk1wLy3CK3BXlP-goTH8zkPaWKeRmO90iKTBv1R0x8/s1600/1__seniman+di+lucuran+buku1386421105_thumb_medium.jpg" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-89062167087462565052013-11-29T12:31:00.000+07:002014-02-22T12:34:15.464+07:00KONGRES PENYAIR SEDUNIA MEDIA PEMERSATU ANTAR BANGSA LEWAT PUISI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: lime;">moh.ghufron cholid<br /><a href="http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/28/kongres-penyair-sedunia-media-pemersatu-antar-bangsa-lewat-puisi-613956.html">Kompasiana</a><a href="http://www.kompas.com/">Kompas.com</a><br /><a href="http://www.kompasiana.com/posts/type/raport/">REP</a> | 28 November 2013 | 17:14</span> <div>
<br />DALAM PUISI DUNIA BERSATU, barangkali ucapan ini yang tepat untuk melukiskan kemeriahan kongser penyair sedunia ke 33 di Ipoh.<br /><br />Kongres ini diketuai oleh Malim Ghozali Pk, penerima S.E.A Writer dari Thailand tahun 2013 katagori novel, berlangsung sejak 20-26 Oktober dan diikuti oleh berbagai negara.<br /><br />Ada pun yang ikut menyertai Ethel, Eugenia Soberanis, Maria Eugenia Hernandez (Mexico), Bella (Colombia), Free Hearty, Ariany Isnamurti (Jakarta, Lily Siti Multatuliana, Shafwan Umry, Moh. Ghufron Cholid (Indonesia), Fatima Azahra Bennis (Maroco), Malim Ghozali Pk, Zambry A.K., Zabidin Haji Ismail, Sahabuddin Senin, Marsli N.O, Tuah Sujana, Mawar Marzuki, Rosmiaty Shaari (Malaysia) dan beberapa penyair dari berbagai negara lainnya.<br /><br />Tak hanya diperkenalkan tempat wisata dan tempat bersejarah, para peserta juga disediakan pentas untuk membacakan puisi.<br /><br />Perjumpaan dengan mentari besar perak (Zambry A.K.), perjumpaan dengan Dato Bandar Ipoh pun juga digelar, diisi jamuan makan malam, pembacaan puisi dan pemberian anugerah, dalam pemberian anugerah ini tak seorangpun dari Indonesia yang dapat anugerah dari presiden kongres, setelah dikonfirmasi pada ketua kongres penyair sedunia ke 33 di Ipoh yakni Malim Ghozali Pk, jawabnya karena Indonesia pertama kali ikut kongres dan presiden kongres tak punya referensi tentang siapa yang layak menerima anugerah dari Indonesia.<br /><br />Di tengah perhelatan kongres berlangsung tepatnya tanggal 23 Oktober 2013, penyair Anwar Putra Bayu (Palembang), Doel CP Alissa (Aceh) datang ke Malaysia untuk memeriahkan acara kongres.<br /><br />Tak sekedar baca puisi, foto bersama, menikmati makanan menu hotel, para peserta kongres juga melakukan penanaman pohon sebagai wujud cinta lingkungan.<br /><br />Para peserta kongres penyair sedunia mulai 20-24 Oktober 2013 bertempat di Syuen Hotel Ipoh sementara 24-26 Oktober 2013 para peserta kongres ditempatkan di Coral Bay Hotel Pangkor.<br /><br />Berpindah ke Pangkor pembacaan puisi di Coral Bay, Teluk Kecil, bicara karya di Coral Bay dan penutupan acara Kongres Penyair Sedunia ke 33 sekaligus Pembukaan Lagu Puisi Rakyat dilakukan oleh Sultan Perak (25/10) di Arena Pangkor, segala kegiatan kongres penyair sedunia ke 33 berakhir di Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (26/10) diisi dengan jamuan makan petang, sambutan-sambutan baik dari panitia kongres maupun dari pihak Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia ditutup dengan pemberian cendera mata, lalu semua peserta bersalaman dan pulang ke negara masing-masing.<br /><br />Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, 26 Oktober 2013<br /><br /><span style="color: lime;">Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.</span><br /> <br /><br /> </div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-64483638083712879842013-11-24T23:43:00.000+07:002014-03-17T00:01:35.297+07:00PUISI DOEL CP ALLISAH : DARI KOPI HINGGA DONGENG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://infosastra.com/category/puisi/">PUISI</a> / NOV. 23, 2013 / BY <a href="http://infosastra.com/author/redaksi/">REDAKSI</a> /INFOSASTRA.COM<br />
<br />
Doel CP Allisah adalah seorang penyair terkemuka dari Aceh. Mantan wartawan berbagai media cetak dan TV Indonesia dan Malaysia kelahiran Banda Aceh, 3 Mei 1961, kerap melakukan perjalanan sastra ke berbagai daerah. Belum lama ini, pada 20 – 25 oktober 2013, ia menjadi bahagian dari lebih 200 penyair dari 30 negara yang ikut dalam World Congress Of Poets ke 33 di Bardaraya Ipoh, Perak, Malaysia.<br />
<br />
Antologi puisi tunggalnya “Nyanyian Angin” [1992] dan “The Sadness Song” [2007]. Itu selain yang terkumpul dalam berbagai antologi puisi bersama para penyair Indonesia lainya. Sekarang sambil memimpin Aliansi Sastrawan Aceh [ASA], ia banyak menjadi editor buku. Pada 2006-2010, ia menyunting 21 judul buku karya para penulis/sastrawan Aceh dan Brunei Darussalam.<br />
<br />
Puisi-puisi yang ditampilkan di sini dikutip dari beberapa sumber, beberapa di antaranya puisi terbaru yang ditulis saat mengikuti perjalanan sastra ke Perak, Malaysia, itu.<br />
<br />
<b>LFD</b><br />
<br />
aku mengirimkan engkau bunga-bunga<br />
aku mengirimkan engkau lagu-lagu duka ke masa muda<br />
dan menempelkan taklimat: Jangan komentar apa-apa<br />
<br />
engkau bingkiskan aku doa-doa<br />
engkau hantarkan aku senyum bahagia<br />
tamsil nasihat dan puja-puja<br />
engkau dan aku menuju matahari<br />
senja: sia-sia<br />
<br />
Oktober 2013, Damansara – Kuala Lumpur<br />
<br />
<b>WARKOP POJOK BARAT TERMINAL LAMA SIGLI</b><br />
<br />
– buat sastrawan AR. Nasution [Alm]<br />
<br />
Seharian aku menantimu, dan segelas kopi terpesan mengepulkan asap harum aroma khas<br />
Membawa ingatan tentang cerita cerita anak didik yang melesat dari busurnya<br />
Tumpukan aneka koran yang menanti, lembar-lembar yang akan kau bolak-balik sepanjang sore<br />
Dan sesekali kau apresiasi karya rekan nurgani, fikar dan nama-nama lain sebayaku<br />
atau kau dengan serius dan berkelakar membahas gaya kampungan cerita bang hasyem ks<br />
dan aku selalu serius ketika kau beri beberapa catatan koreksi tentang sajakku<br />
yang ada di halaman budaya hari itu.<br />
<br />
Segelas kopi yang telah dingin,<br />
seperti juga kau selalu memesan dalam gelas besar bercampur susu<br />
dan beberapa potong es yang terus mencair<br />
<br />
[Tapi hari ini aku tidak senyaman sore-sore dulu]<br />
<br />
Segelas kopi yang kureguk habis seketika, serta warkop pojok barat terminal tua itu<br />
Akan kusimpan dalam hati [sebagai ritual ngopi kita]<br />
Menjadi taman taman yang terbuka<br />
<br />
Oktober 2012<br />
<br />
<b>DI KOTA LAUT TAWAR</b><br />
<br />
[pantai Mepar]<br />
<br />
Pong, semerbak harum aroma Gayo kopi<br />
mengalirkan hangat dalam nadi uratku<br />
meredakan gigil dingin malam itu,<br />
dan dilingkar kemah kuning biru bujangdara arimolomi<br />
mengalunkan tembang epos puteri pukes<br />
dan aku mabuk bayang bunga renggali, suatu masa<br />
<br />
[Takengon]<br />
<br />
dalam bergelas-gelas gayo kopi yang kureguk<br />
mengaduk-aduk rinduku dalam terawang jauh danau itu<br />
satu-satu berbaris dalam nafasku<br />
Saiful Hadi-Unay-Prapto,Fikar,<br />
ibu yang memasak ikan depik di ruko,<br />
rumah kak Dumasari didataran bukit kecil,<br />
desir angin Asi Asir dan hulu sungai Peusangan,<br />
atau saat terlelap di Time Ruang<br />
<br />
setiap gelas kopi Gayo yang kuteguk,<br />
bukan hanya ritual sehar-hari<br />
ada kalian bergandengan diantaranya<br />
ada nikmat hangat dan sejuk angin danau yang menerpa tiba-tiba<br />
ada kita larut didalamnya<br />
dan berlari jauh kesetiap sudut dunia<br />
<br />
1987 – 2012<br />
<br />
<b>SEHARUM RENGGALI</b><br />
<br />
Geriap angin danau mengirimkan tempias hujan di Asir Asir<br />
Bagai bayangmu yang beriringan dalam pandang<br />
Lalu semalaman itu, bergelas-gelas kopi mengalir dalam tenggorokanku<br />
Menghangatkan lukadiri<br />
Sendiri<br />
<br />
1986.<br />
<br />
<b>TAUTAN JAUH</b><br />
<br />
bagai kilau permata [dalam sekilas itu]<br />
misteri meninggalkan debar sepanjang hari<br />
pada kerling dan senyummu<br />
<br />
September 2013, Harbor Front Cruise Centre – Singapore<br />
<br />
<b>REMEMBRANCE</b><br />
<br />
jika kita tersesat di lorong itu<br />
siapakah yang akan menuntun ke ujung cahaya<br />
atau kita akan terus bergandengan tangan<br />
hingga pagi membuyarkan mimpi ?<br />
<br />
jika kita tersesat ke dalam mimpi<br />
biarkan hati memilih sendiri<br />
<br />
September 2013, Tanjungpinang – Kepri<br />
<br />
<b>DARI SATU SUDUT ULEE KARENG</b><br />
<br />
kehangatan yang kau alirkan setiap hari<br />
adalah kenikmatan dan rasa tentram yang semu<br />
pelancar alir darah dalam perbincangan segala<br />
seperti riuh angin merambah rimbun pohon-pohon asam jawa<br />
dalam romansa dan citrarasa ini, aku menyimakmu sejak purba<br />
hingga masa gaya dalam angka-angka<br />
hingga larut malam beraroma mesum hura-hura.<br />
<br />
ah, seperti sepanjang hari yang terus mengalir<br />
aku tahu pasti apa yang tersajikan dalam gerai tawa dan sua<br />
dan kita mengikat waktu di tiap senja<br />
memenuhi setiap meja-meja<br />
solong<br />
ceknun<br />
cekwan<br />
petuah tu<br />
terapung<br />
atau disetiap warung-warung kopi uleekareng<br />
seperti fatamorgana yang menganga<br />
<br />
kehangatan yang kau alirkan setiap hari<br />
adalah gambar kampungku yang berlari<br />
dalam setiap racikan aroma kopi<br />
<br />
Oktober, 2012<br />
<br />
Ulee Kareng, salah satu kawasan minum kopi paling terkenal di Aceh/Indonesia<br />
<br />
<b>DONGENG BULAN MEI – FEBRUARI /2/</b><br />
<br />
Setelah aku pergi, kau masih punya catatan-catatan<br />
Yang meriwayatkan gebalau kalbuku<br />
Kau akan terisak dijerat tembang rumah cinta<br />
Kekosongan dan kesendirian, akan menjerat dalam sesak nafas<br />
Dan kau takkan mampu membaginya lagi<br />
<br />
Setelah aku pergi, sajakku mengalir dalam airmatamu!<br />
<br />
111113<br />
<br />
<b>NYANYIAN MIRIS</b><br />
<br />
dalam riuh gerimis, engkau pulang kesenyapan abadi dan rentangan kabut airmata seribu dewa melelehkan genangan darah pada langit terbuka aku nyanyikan puji-pujian laut lengkung daratan jauh pada batas tatapan yang menenggelamkan isak tangismu semalam<br />
<br />
pada kekosongan yang menyesakkan seribu hari sia-sia kita persiapkan menggenggam harapan dan kenisbian waktu kepedihan telah merejam mimpimu menghanguskan hati lembut dan cinta tiba-tiba aku menggigil, menaiki rahasia cahya matamu semua menyeretku pada kenangan dan kematian semua menyeretku dalam kelu abadi<br />
<br />
melepasmu ke lorong panjang sejarah hatiku letih, riuh gerimis dan airmata mengingatkan aku pada jalanan basah menggigil antara batas ada dan tiada dan bayanganmu yang samar hilang dalam kelindapan daun-daun semuanya menyeretku pada kenangan dan kematian semuanya menyeretku ke dalam kelu abadi!<br />
<br />
* * *<br />
<span style="color: lime;">- See more at: http://infosastra.com/2013/11/puisi-doel-cp-allisah-dari-kopi-hingga-dongeng/#sthash.gEicVFfW.4DBFATgk.dpuf</span><br />
<span style="color: lime;"><br /></span>
<span style="color: lime;"><br /></span>
<span style="color: lime;"><br /></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-39365882836767386742013-11-20T23:01:00.000+07:002014-03-17T00:03:10.743+07:00MASA BODOH DENGAN MENULIS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b><span style="color: lime;">Yudi Randa/kompasiana/<a href="http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/">OPINI</a> | 19 November 2013 | 10:56 </span></b><br />
<br />
Aku, sebenarnya senang menulis. Ya, menulis apa saja yang aku suka. Pernah sekali waktu, aku mencoba menulis sebuah novel. Tapi mimpi ini kandas ditengah jalan. Bahkan bab satu pun belum sempat aku selesaikan. Waktu itu, aku sangat percaya bahwa tulisan yang bagus harus di edit atau dikomentari oleh orang yang memang mahir dalam dunia tulis menulis. Apa yang terjadi? Tidak layak aku menjadi seorang penulis. Gaya tulisanku, caraku menyusun kata, EYD dari tulisanku. Semuanya berantakan. Tak ada satupun hal yang bisa aku penuhi dari sebuah kriteria penulis hebat.<br />
<br />
Salah, itu kurang baik, itu kurang bagus, inilah, itulah. Intinya tidak bagus. Aku down! Hilang semangat. Mimpiku untuk mengait profesi sebagai penulispun musnah sudah. Bersama dengan hilangnya semua data tulisanku di blog yang kini ditelan tsunami.<br />
<br />
Kini, aku tak ingin lagi menulis dengan gaya apapun. Yang aku tahu, itulah yang aku tulis. Yang aku suka, itulah yang akan aku tulis. Aku ingin menulis untuk diriku sendiri. Untuk anak, untuk istri, dan untuk orang-orang yang merindukan tulisanku dulu.<br />
<br />
Tulislah sesukamu! Begitu kata bang <span style="color: lime;">Doel CP</span>, Tulislah seenak kepalamu! Begitu kata bang Ippho. Lalu, akupun mencoba melakukannya. Aku ingin kembali dalam dunia tarik tangan ini. Dunia yang dulu pernah aku rasakan begitu nyaman. Lengkap dengan bumbu sayur, serta asam manisnya sebuah kritikan.<br />
<br />
Mungkin, suatu hari nanti, oh tidak! Suatu saat nanti, aku ingin, anak-anakku bangga akan tulisan tangan ayahnya. Bahwa ayahnya bisa menulis tentangnya. Ayahnya bisa meninggalkan sebuah kisah untuk dia dalam mengarungi pahitnya sebuah perjuangan hidup. Tak ada yang bisa memungkiri, betapa kerasnya hati seorang menulis dalam memulai sebuah tulisan. Baik itu untuk dirinya sendiri ataupun untuk orang lain. Baik itu untuk komersil ataupun hanya sekedar sebagai pencatatan pribadinya.<br />
<br />
Kang Arul Khan pernah berkata, jadikan “penulis” itu sebagai sebuah profesi. Bukan kerjaan sampingan. Karena kalau kerjaan sampingan maka hasilnya pun hanya sebuah sampingan. Orang yang mencoba meniru tulisan orang lain, hanya akan membuat dirinya kehilangan jati dirinya dalam menulis. Orang yang mengikuti begitu banyak pelatihan penulisan, hanya membuat dirinya semakin bingung bagaimana cara menulis itu sendiri. Karena ia tidak pernah mau memulai. Duduklah manis didepan laptop atau PC anda. Senyumi lah layar tersebut. Dan jika anda seorang muslim, maka lafaskanlah bismillah , lalu, mulailah menulis.<br />
<br />
Berputar-putar sampai pusing, seperti tulisan kang Pidi Baiq pun masih enak dibaca. Atau tulisan yang lompat-lompat sesuka hati juga masih asyik dibaca seperti tulisan bang IPPHO. Ingatlah satu hal, anda, adalah anda sendiri. Bukan mereka yang terkenal dengan masterpiece mereka. Mereka juga tak mengenal anda. Kecuali kalau memang mereka pernah menjumpai anda.<br />
<br />
Menulis sesuka hati, menulis se enak hatimu, asal masih dalam koridor kesopanan dan koridor kepancasilaan yang adil dan beradab, aku rasa semuanya akan baik-baik saja. So, akhirul kalam, mari sama-sama kita menulis ataupun mengetik sebuah huruf demi memulai hari ini lebih baik untuk masa depan anak cucu kita sendiri.<br />
<br />
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-64136760552229847402013-11-18T01:13:00.000+07:002014-03-17T00:05:44.003+07:00SERAMBI INDONESIA : SAJAK-SAJAK DOEL CP ALLISAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: lime;"><b>Serambi Indonesia / Minggu, 17 November 2013 08:23 WIB</b></span><br />
<br />
<b>Sajak-sajak | Doel CP Allisah</b><br />
<b><br /></b>
<b><br /></b>
<b><span style="font-size: large;">Jika Rindu Itu Tak Berbahaya</span></b><br />
<br />
aku akan datang selepas dini hari barangkali<br />
engkau membawa beberapa baju ganti<br />
selebihnya kita saling menatap diri<br />
dalam kamar penuh imaji<br />
<br />
kadang ada baiknya kita terus berlari<br />
menyulam malam hingga sunyi dan <br />
berkhayal tentang masa di kampung yang teramat jauh itu<br />
luka diri<br />
<br />
ah, jika mimpi itu tak berbahaya, tentu ia akan segera bersiap<br />
menelan kita hingga mati<br />
<br />
Oktober 2013, Ipoh - Perak,<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Tautan Jauh</span></b><br />
<br />
bagai kilau permata [dalam sekilas itu]<br />
misteri meninggalkan debar sepanjang hari<br />
pada kerling dan senyummu<br />
<br />
September 2013, Harbor Front Cruise Centre - Singapore<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Remembrance</span></b><br />
<br />
jika kita tersesat di lorong itu<br />
siapakah yang akan menuntun ke ujung cahaya<br />
atau kita akan terus bergandengan tangan<br />
hingga pagi membuyarkan mimpi ?<br />
<br />
jika kita tersesat ke dalam mimpi<br />
biarkan hati memilih sendiri<br />
<br />
September 2013, Tanjungpinang - Kepri<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">LFD</span></b><br />
<br />
aku mengirimkan engkau bunga-bunga<br />
aku mengirimkan engkau lagu-lagu duka ke masa muda<br />
dan menempelkan taklimat: Jangan komentar apa-apa<br />
<br />
engkau bingkiskan aku doa-doa<br />
engkau hantarkan aku senyum bahagia<br />
tamsil nasihat dan puja-puja<br />
engkau dan aku menuju matahari <br />
senja: sia-sia<br />
<br />
Oktober 2013, Damansara - Kuala Lumpur<br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Dongeng Bulan Mei - Februari /2/</span></b><br />
<br />
Setelah aku pergi, kau masih punya catatan-catatan<br />
Yang meriwayatkan gebalau kalbuku<br />
Kau akan terisak dijerat tembang rumah cinta <br />
Kekosongan dan kesendirian, akan menjerat dalam sesak nafas<br />
Dan kau takkan mampu membaginya lagi<br />
<br />
Setelah aku pergi, sajakku mengalir dalam airmatamu!<br />
<br />
111113<br />
<br />
<span style="color: lime;">*Doel CP Allisah pernah bekerja sebagai wartawan dan reporter TV di beberapa media di Indonesia dan Malayasia. Menjadi editor untuk 21 buku karya para penulis/sastrawan Aceh dan Brunei Darussalam. Antologi puisi tunggalnya yang telah terbit adalah “Nyanyian Angin” (1992), serta “The Sadness Song” (2007).</span><br />
<br />
<br />
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-8329670068163222122013-10-22T12:59:00.000+07:002014-03-17T00:07:02.661+07:00PENULIS ACEH IKUTI KONGRES PENYAIR SE-DUNIA KE-33 DI MALAYSIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: lime;">rumahbacataqwa/REDAKSI OCTOBER 21, 2013</span> <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgDWI0hkYKGF95ajD5oV6XJRJ5iGsJxTk1jJtIqyLD90qfBWsheFuAumfBj0bShgVbMH5wis7EuVQWzImSQmBdxkzubaCLXMbzspKgN3a5tZKQNXceh_XMVxqAucuPv3iHNNnzVUIHzjs/s1600/doel.jpg"><img border="0" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgDWI0hkYKGF95ajD5oV6XJRJ5iGsJxTk1jJtIqyLD90qfBWsheFuAumfBj0bShgVbMH5wis7EuVQWzImSQmBdxkzubaCLXMbzspKgN3a5tZKQNXceh_XMVxqAucuPv3iHNNnzVUIHzjs/s1600/doel.jpg" width="320" /></a><br />
Doel CP Allisah, Penyair Aceh<br />
<br />
Banda Aceh |RumahBacaTaqwa| – Salah satu penyair Aceh, Doel CP Allisah menjadi bagian dari 200 penyair dari 30 negara yang ikut dalam World Congress of Poets ke-33 di Bardaraya Ipoh Perak, Malaysia, pada 20-25 Oktober 2013.<br />
<br />
Kongres penyair sedunia bertemakan “One World Through Poetry” yang diajurkan World Academy of Art Culture ini juga akan mengeluarkan 1 buku antologi puisi yang telah diseleksi dari karya penyair yang jadi peserta.<br />
<br />
Untuk menyiapkan buku dalam bahasa Inggris ini telah ditunjuk menjadi editor Geoge Chapoutier dan Malim Ghozali PK.<br />
<br />
Negara yang telah memastikan mengirimkan wakilnya, yakni Argentina, Kanada, Australia, Bosnia, Cina, Kolombia, Ekuador, Perancis, Hungaria, India, Indonesia, Hongkong, Jepang, Korea, Meksiko, Mongolia, Peru, Filipina, Singapora, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Venezuela, Thailand, Brunei Darussalam dan Malaysia sebagai tuan rumah.<br />
<br />
Doel CP Allisah, salah satu peserta dari Aceh/Indonesia, kepada wartawan, Senin (14/10), menyebutkan, ini merupakan satu penghargaan bagi daerah Aceh bisa ikut serta dalam ajang dunia tersebut.<br />
<br />
Dia berharap kongres ini menjadi sarana memperkenalkan penulis Aceh lainnya agar dapat berkiprah ke berbagai event budaya, khususnya sastra di ajang internasional.<br />
<br />
Dalam acara ini, selain peserta antarbangsa, 100 penyair Malaysia akan ikut serta sebagai negara yang menjadi tuan rumah.<br />
<br />
Pelaksanaan acara ini juga dimanfaatkan Negeri Perak sebagai ajang mempromosikan kebudayaan lokal dan pelancongannya, yang tergambar dalam beberapa acara yang disiapkan.<br />
<br />
Yakni, melawat ke beberapa lokasi menarik di Perak, termasuk Gua Tempurung, Tapak Warisan Dunia di Lenggong, menyusuri Sungai Perak di Kuala Kangsar, mengunjungi Lumut/Putri Bayu/Coral, juga diisi pembacaan puisi, persembahan budaya tempatan dan berbalas pantun. *** <b>mhd/analisa</b><br />
<br />
<br />
<br /></div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-FIqhcmxbKAY%2FUwg4v16_WnI%2FAAAAAAAAAbg%2FGPYF_djkK-E%2Fs1600%2Fdoel.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgDWI0hkYKGF95ajD5oV6XJRJ5iGsJxTk1jJtIqyLD90qfBWsheFuAumfBj0bShgVbMH5wis7EuVQWzImSQmBdxkzubaCLXMbzspKgN3a5tZKQNXceh_XMVxqAucuPv3iHNNnzVUIHzjs/s1600/doel.jpg" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-16737057506156960192013-10-20T20:59:00.000+07:002014-03-17T00:09:22.558+07:00ACEH IKUT KONGRES PENYAIR SEDUNIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b><span style="color: lime;">Serambi Indonesia / Sabtu, 19 Oktober 2013 14:36 WIB</span></b><br />
<br />
“Kongres penyair sedunia ini juga akan diisi pembacaan puisi dari sejumlah peserta, persembahan budaya tempatan dan atraksi berbalas pantun.”<br />
<br />
BANDA ACEH - Penyair Aceh, <span style="color: lime;">Doel CP Allisah</span> mengikuti kongres penyair sedunia ke-33, di Bandaraya Ipoih, Perak, Malaysia, sejak 20 hingga 25 Oktober mendatang. Kongres tersebut diikuti lebih 200 penyair dari 30 negara, ditambah 100 penyair asal Malaysia sebagai tuan rumah.<br />
<br />
Doel CP Allisah dalam rilis yang diterima Serambi, Jumat (18/10) mengatakan satu penghargaan bagi Aceh dapat ikut serta dalam ajang dunia tersebut. “Semoga melalui kegiatan ini dapat menjadi sarana memperkenalkan penulis Aceh lainnya, agar dapat berkiprah ke berbagai even budaya, khususnya sastra di ajang Internasional,” harapnya.<br />
<br />
Ia mengatakan, dalam kongres penyair sedunia yang bertemakan One World Through Poetry yang dianjurkan oleh World Academy Of Art Culture itu, juga akan dikeluarkan satu buku antologi puisi yang telah jauh hari diseleksi dari karya penyair yang menjadi peserta. Untuk menyiapkan buku dalam bahasa Inggris ini telah ditunjuk menjadi editor Geoge Chapoutier dan Malim Ghozali PK.<br />
<br />
Beberapa negara yang telah memastikan mengirimkan perwakilannya, yaitu Argentina, Kanada, Australia, Bosnia, Cina, Colombia, Equador, Perancis, Hungaria, India, Indonesia, Hong Kong, Jepang, Korea, Mexico, Mongolia, Peru, Filipina, Singapore, Afrika Selatan, USA, Venezuela, Thailand, Brunei Darussalam, dan Malaysia.<br />
<br />
Pelaksanaan acara ini juga dimanfaatkan Malaysia sebagai ajang mempromosikan kebudayaan lokal yiatu dengan melawati beberapa lokasi menarik di Perak. Seperti Gua Tempurung, Tapak Warisan Dunia diLenggong, menyusuri sungai perak di Kuala Kangsar, juga mengunjungi Lumut/Puteri Bayu/Coral. Juga akan diisi berbagai acara pembacaan puisi, persembahan budaya tempatan dan berbalas pantun.<b>(hs/rel)</b><br />
<br />
* peserta kongres penyair<br />
- Argentina - Kanada - Australia - Bosnia - Cina - Colombia - Equador - Prancis - Hungaria - India - Indonesia - Hong Kong - Jepang - Korea - Mexico - Mongolia - Peru - Filipina - Singapura - Afrika Selatan - USA - Venezuela - Thailand - Brunei Darussalam - Malaysia<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-90099501588429059442013-10-20T19:55:00.000+07:002014-03-17T00:10:25.495+07:00PENULIS ACEH IKUTI KONGRES PENYAIR SE-DUNIA KE-33 DI MALAYSIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: orange;"><b>Analisadaily.com</b></span><br />
<a href="http://www.analisadaily.com/pages/Aceh/"><b>Kategori berita:Aceh</b></a><br />
<b>Artikel dimuat pada: 19 Oct 2013, 00:13:00 WIB</b><br />
<br />
<br />
Banda Aceh, (Analisa). Salah satu penyair Aceh, <span style="color: lime;">Doel CP Allisah</span> menjadi bagian dari 200 penyair dari 30 negara yang ikut dalam World Congress of Poets ke-33 di Bardaraya Ipoh Perak, Malaysia, pada 20-25 Oktober 2013.<br />
<br />
<div>
Kongres penyair sedunia bertemakan “One World Through Poetry” yang diajurkan World Academy of Art Culture ini juga akan mengeluarkan 1 buku antologi puisi yang telah diseleksi dari karya penyair yang jadi peserta.<br />
<br />
Untuk menyiapkan buku dalam bahasa Inggris ini telah ditunjuk menjadi editor Geoge Chapoutier dan Malim Ghozali PK.<br />
<br />
Negara yang telah memastikan mengirimkan wakilnya, yakni Argentina, Kanada, Australia, Bosnia, Cina, Kolombia, Ekuador, Perancis, Hungaria, India, Indonesia, Hongkong, Jepang, Korea, Meksiko, Mongolia, Peru, Filipina, Singapora, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Venezuela, Thailand, Brunei Darussalam dan Malaysia sebagai tuan rumah.<br />
<br />
Doel CP Allisah, salah satu peserta dari Aceh/Indonesia, kepada wartawan, Senin (14/10), menyebutkan, ini merupakan satu penghargaan bagi daerah Aceh bisa ikut serta dalam ajang dunia tersebut.<br />
<br />
Dia berharap kongres ini menjadi sarana memperkenalkan penulis Aceh lainnya agar dapat berkiprah ke berbagai event budaya, khususnya sastra di ajang internasional.<br />
<br />
Dalam acara ini, selain peserta antarbangsa, 100 penyair Malaysia akan ikut serta sebagai negara yang menjadi tuan rumah.<br />
<br />
Pelaksanaan acara ini juga dimanfaatkan Negeri Perak sebagai ajang mempromosikan kebudayaan lokal dan pelancongannya, yang tergambar dalam beberapa acara yang disiapkan.<br />
<br />
Yakni, melawat ke beberapa lokasi menarik di Perak, termasuk Gua Tempurung, Tapak Warisan Dunia di Lenggong, menyusuri Sungai Perak di Kuala Kangsar, mengunjungi Lumut/Putri Bayu/Coral, juga diisi pembacaan puisi, persembahan budaya tempatan dan berbalas pantun. <b>(mhd)</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-51762105527249568032013-10-15T20:09:00.000+07:002014-03-17T00:11:15.381+07:00PENULIS ACEH IKUT KONGRES PENYAIR SE-DUNIA DI MALAYSIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Pelaksanaan acara ini juga dimanfaatkan oleh Negeri Perak sebagai ajang mempromosikan kebudayaan lokal dan pelancongan di Malaysia.<br />
<br />
o <a href="http://atjehpost.com/kultur_read/2013/10/14/68709/38/13/Penulis-Aceh-ikut-dalam-kongres-penyair-se-dunia-di-Malaysia">ATJEHPOST</a><br />
o Senin, 14 Oktober 2013 11:47:00 WIB<br />
<br />
Doel CP Alisah<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0O9hpgI0N8i8JEbAV6kMy-dD8Qn_DbgwOlv_NYZVo981UrLZLOUBHloTANEBJZrCTgUWAHcuTbkaGJe_3towDvUDLLE5_-u4SKrsD9_uF9amMgNlR-byrnVz9NDObEcH4Lul0jryPmfs/s1600/poto+diri+%5BKL_DBP+Kuala+Lumpur+2009%5D.JPG"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0O9hpgI0N8i8JEbAV6kMy-dD8Qn_DbgwOlv_NYZVo981UrLZLOUBHloTANEBJZrCTgUWAHcuTbkaGJe_3towDvUDLLE5_-u4SKrsD9_uF9amMgNlR-byrnVz9NDObEcH4Lul0jryPmfs/s320/poto+diri+%5BKL_DBP+Kuala+Lumpur+2009%5D.JPG" /></a><br />
<br />
Salah satu Penyair Aceh, Doel CP Allisah akan menjadi bahagian dari lebih 200 penyair yang berasal dari 30 negara yang akan ikut dalam World Congress Of Poets ke 33 di Bardaraya Ipoh – Perak Malaysia 20 – 25 Oktober 2013.<br />
<br />
<div>
Kongres penyair sedunia yang bertemakan One World Through Poetry yang diajurkan oleh World Academy Of Art Culture ini juga akan mengeluarkan satu buku antologi puisi yang telah jauh hari diseleksi dari karya penyair yang menjadi peserta. Untuk menyiapkan buku dalam bahasa Inggris ini telah ditunjuk menjadi editor Geoge Chapoutier dan Malim Ghozali PK.<br />
<br />
Dalam acara ini juga selain dari peserta antarbangsa, 100 penyair Malaysia pun akan ikut serta sebagai negara yang menjadi tuan rumah.<br />
<br />
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam aturcara kongres, pelaksanaan acara ini juga dimanfaatkan oleh Negeri Perak sebagai ajang mempromosikan kebudayaan lokal dan pelancongannya, ini tergambar dalam beberapa acara yang disiapkan seperti melawat beberapa lokasi menarik di Perak, termasuk Gua Tempurung, Tapak Warisan Dunia di Lenggong, menyusuri sungai perak di Kuala Kangsar, jugam engunjungi Lumut/puteri bayu/coral, juga akan di isi berbagai acara pembacaan puisi, persembahan budaya tempatan dan berbalas pantun.<br />
<br />
Beberapa negara yang telah memastikan mengirimkan wakilnya, diantaranya adalah Argentina, Canada, Australia, Bosnia, China. Colombia, Equador, Perancis, Hungaria, India, Indonesia, Hong Kong, Jepang, Korea, Mexico, Mongolia, Peru, Filipina, Singapore, Africa Selatan, USA, Venezuela, Thailand, Brunei Darussalam, dan Malaysia.<br />
<br />
Doel CP Allisah yang akan menjadi salah satu peserta dari Aceh/Indonesia, menyebutkan ini merupakan satu penghargaan bagi daerah Aceh bisa ikut serta dalam ajang dunia tersebut, dan dia berharap ini menjadi sarana memperkenalkan penulis Aceh lainnya agar dapat berkiprah ke berbagai event budaya, khususnya sastra diajang Internasional.<br />
<br />
Kepada ATJEHPOSTcom, Doel CP Allisah yang merupakan Ketua Aliansi Sastrawan Aceh [ASA} ini. mengatakan, untuk menghadiri acara ini dia dibantu biaya transportasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh. []<br />
<br />
<br />
- See more at: http://atjehpost.com/kultur_read/2013/10/14/68709/38/13/Penulis-Aceh-ikut-dalam-kongres-penyair-se-dunia-di-Malaysia#sthash.CxpElG94.dpuf<br />
<br />
<br />
<br /></div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-5XkKoXo9Eqs%2FUmPVaVjqSII%2FAAAAAAAAAUw%2F2fkOysjuDTM%2Fs320%2Fpoto%2Bdiri%2B%255BKL_DBP%2BKuala%2BLumpur%2B2009%255D.JPG&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0O9hpgI0N8i8JEbAV6kMy-dD8Qn_DbgwOlv_NYZVo981UrLZLOUBHloTANEBJZrCTgUWAHcuTbkaGJe_3towDvUDLLE5_-u4SKrsD9_uF9amMgNlR-byrnVz9NDObEcH4Lul0jryPmfs/s320/poto+diri+%5BKL_DBP+Kuala+Lumpur+2009%5D.JPG" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-70583076229832152102013-10-15T13:07:00.000+07:002014-03-17T00:12:44.578+07:00PENYAIR ACEH IKUT KONGRES PENYAIR SEDUNIA DI MALAYSIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: lime;"><b>Posted by <a href="http://pptim.or.id/index.php/author/murizal/">Admin</a> pptim.or.id - on October 14, 2013 in <a href="http://pptim.or.id/index.php/category/berita/">Berita</a>, <a href="http://pptim.or.id/index.php/category/bidang-sosial/">Bidang Sosial</a> |</b></span><br />
<br />
Penyair Aceh, Doel CP Allisah akan menjadi bahagian dari lebih 200 penyair yang berasal dari 30 negara yang akan ikut dalam World Congress Of Poets ke 33 di Bardaraya Ipoh – Perak Malaysia 20 – 25 Oktober 2013.<br />
<br />
Kongres penyair sedunia yang bertemakan One World Through Poetry yang diajurkan oleh World Academy Of Art Culture ini juga akan mengeluarkan satu buku antologi puisi yang telah jauh hari diseleksi dari karya penyair yang menjadi peserta. Untuk menyiapkan buku dalam bahasa Inggeris ini telah ditunjuk menjadi editor Geoge Chapoutier dan Malim Ghozali PK.<br />
<br />
Dalam acara ini juga selain dari peserta antarabangsa, 100 penyair Malaysia pun akan ikut serta sebagai negara yang menjadi tuan rumah.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSl8i2EwLZHuS4ItnuH2WUT8Q2S7B15PhHYb1-ZY5V690s4zb1vBLwmb_0kPBMVC71dzPF5scwA5tVFL0rbiuS-R63TmLa1cifQIPmQHvT5-WpLvxwQb73VRX6nqe1ddFSnfgDQ0ty48E/s1600/doel.jpg"><img border="0" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSl8i2EwLZHuS4ItnuH2WUT8Q2S7B15PhHYb1-ZY5V690s4zb1vBLwmb_0kPBMVC71dzPF5scwA5tVFL0rbiuS-R63TmLa1cifQIPmQHvT5-WpLvxwQb73VRX6nqe1ddFSnfgDQ0ty48E/s1600/doel.jpg" width="320" /></a><br />
<br />
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam atur<a href="http://pptim.or.id/wp-content/uploads/2013/10/doel-oke.jpg"> </a>cara kongres, pelaksanaan acara ini juga dimanfaatkan oleh Negeri Perak sebagai ajang mempromosikan kebudayaan lokal dan pelancongannya, ini tergambar dalam beberapa acara yang disiapkan seperti melawat beberapa lokasi menarik di Perak, termasuk Gua Tempurung, Tapak Warisan Dunia di Lenggong, menyusuri sungai perak di kuala kangsar, juga mengunjungi Lumut/puteri bayu/coral, juga akan di isi berbagai acara pembacaan puisi, persembahan budaya tempatan dan berbalas pantun<br />
<br />
Beberapa negara yang telah memastikan mengirimkan wakilnya, diantaranya adalah Argentina, Canada, Australia, Bosnia, China, Colombia, Equador, Perancis, Hungaria, India, Indonesia, Hong Kong, Jepang, Korea, Mexico, Mongolia, Peru, Filipina, Singapore, Africa Selatan, USA, Venezuela, Thailand, Brunei Darussalam dan Malaysia sendiri.<br />
<br />
Doel CP Allisah yang akan menjadi salah satu peserta dari Aceh/Indonesia, menyebutkan ini merupakan satu penghargaan bagi daerah Aceh bisa ikut serta dalam ajang dunia tersebut, dan dia berharap ini menjadi sarana memperkenalkan penulis Aceh lainnya agar dapat berkiprah ke berbagai event budaya, khususnya sastra di ajang Internasional.<br />
<br />
Doel CP Allisah yang merupakan ketua Aliansi Sastrawan Aceh [ASA} ini.mengatakan, untuk menghadiri acara ini dia dibantu biaya transportasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh.<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-FIqhcmxbKAY%2FUwg4v16_WnI%2FAAAAAAAAAbk%2FLUWlxGo8nfA%2Fs1600%2Fdoel.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSl8i2EwLZHuS4ItnuH2WUT8Q2S7B15PhHYb1-ZY5V690s4zb1vBLwmb_0kPBMVC71dzPF5scwA5tVFL0rbiuS-R63TmLa1cifQIPmQHvT5-WpLvxwQb73VRX6nqe1ddFSnfgDQ0ty48E/s1600/doel.jpg" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-76256395586712499152013-10-14T22:15:00.000+07:002014-03-17T00:13:16.440+07:00LUAR BIASA, PENYAIR ACEH IKUT KONGRES PENYAIR SEDUNIA KE 33 DI IPOH - MALAYSIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: lime;"><b>Written By Peradaban Dunia on Minggu, 13 Oktober 2013 | 07.25</b></span><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqX9bFLa5S7xJIUS7iMaJerPjCEJLGY-p86WKefVRf9Qs-ZvBgdyWo9rjUMxEdYc-EVWiEcIgFXZpoTwaU60NRZofueag8hGFPRy25kELxCGDt2MPiuN11mfr4lNUX-Sth8EgytjHXaZ8/s1600/doelcp.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqX9bFLa5S7xJIUS7iMaJerPjCEJLGY-p86WKefVRf9Qs-ZvBgdyWo9rjUMxEdYc-EVWiEcIgFXZpoTwaU60NRZofueag8hGFPRy25kELxCGDt2MPiuN11mfr4lNUX-Sth8EgytjHXaZ8/s1600/doelcp.jpg" /></a><br />
Doel CP Allisah <br />
<br />
Peradaban Dunia, Ipoh Malaysia- Penyair Aceh, Doel CP Allisah akan menjadi bahagian dari lebih 200 penyair yang berasal dari 30 negara yang akan ikut dalam World Congress Of Poets ke 33 di Bardaraya Ipoh – Perak Malaysia 20 – 25 Oktober 2013.<br />
<br />
Kongres penyair sedunia yang bertemakan One World Through Poetry yang diajurkan oleh World Academy Of Art Culture ini juga akan mengeluarkan satu buku antologi puisi yang telah jauh hari diseleksi dari karya penyair yang menjadi peserta. Untuk menyiapkan buku dalam bahasa Inggeris ini telah ditunjuk menjadi editor Geoge Chapoutier dan Malim Ghozali PK.<br />
<br />
Dalam acara ini juga selain dari peserta antarabangsa, 100 penyair Malaysiapun akan ikut serta sebagai negara yang menjadi tuan rumah.<br />
<br />
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam aturcara kongres, pelaksanaan acara ini juga dimanfaatkan oleh Negeri Perak sebagai ajang mempromosikan kebudayaan lokal dan pelancongannya, ini tergambar dalam beberapa acara yang disiapkan seperti melawat beberapa lokasi menarik di Perak, termasuk Gua Tempurung, Tapak Warisan Dunia di Lenggong, menyusuri sungai perak di kuala kangsar, juga mengunjungi Lumut/puteri bayu/coral, juga akan di isi berbagai acara pembacaan puisi, persembahan budaya tempatan dan berbalas pantun<br />
<br />
Beberapa negara yang telah memastikan mengirimkan wakilnya, diantaranya adalah Argentina,<br />
<div>
Canada,Australia,Bosnia,China.Colombia,Equador,Perancis,Hungaria,India,Indonesia,Hong Kong, Jepang,Korea,Mexico,Mongolia,Peru,Filipina,Singapore,Africa Selatan, USA, Venezuela,Thailand,Brunei Darussalam dan Malaysia sendiri.<br />
<br />
Doel CP Allisah yang akan menjadi salah satu peserta dari Aceh/Indonesia, menyebutkan ini merupakan satu penghargaan bagi daerah Aceh bisa ikut serta dalam ajang dunia tersebut, dan dia berharap ini menjadi sarana memperkenalkan penulis Aceh lainnya agar dapat berkiprah ke berbagai event budaya, khususnya sastra di ajang Internasional.<br />
<br />
Doel CP Allisah yang merupakan ketua Aliansi Sastrawan Aceh [ASA} ini.mengatakan, untuk menghadiri acara ini dia dibantu biaya transportasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh.<br />
<br />
<br />
<br /></div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-Ks59-QogsqQ%2FUwYbiHezy2I%2FAAAAAAAAAa0%2FVlCK-os4qnw%2Fs1600%2Fdoelcp.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqX9bFLa5S7xJIUS7iMaJerPjCEJLGY-p86WKefVRf9Qs-ZvBgdyWo9rjUMxEdYc-EVWiEcIgFXZpoTwaU60NRZofueag8hGFPRy25kELxCGDt2MPiuN11mfr4lNUX-Sth8EgytjHXaZ8/s1600/doelcp.jpg" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-56577477057546315402013-10-14T21:11:00.000+07:002014-03-17T00:14:35.641+07:00INILAH PENULIS ACEH IKUT KONGRES PENYAIR SEDUNIA KE 33 DI IPOH - MALAYSIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>By <a href="http://www.harianlahat.com/author/admin/">HarianLahat.com </a>On 13 Oct, 2013 At 09:45 PM | Categorized As <a href="http://www.harianlahat.com/category/budaya/">Budaya</a>, <a href="http://www.harianlahat.com/category/internasional/">Internasional</a>, <a href="http://www.harianlahat.com/category/budaya/sastra-2/puisi/">Puisi</a>, <a href="http://www.harianlahat.com/category/budaya/sastra-2/">sastra</a> | </b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdRgt0jvRMOsIQ_UiF5iR3pRrCdQ-obLNmrh2hSbrfmMpoqWeqtgndJTHuQU92VUi8gYseNWmLawbGAoqMkSx5oWgk0AzvRyB-MV__VdVWPTS1ae97L4erThj6uftrhAXB1gbtBeOlNSE/s1600/doel1.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdRgt0jvRMOsIQ_UiF5iR3pRrCdQ-obLNmrh2hSbrfmMpoqWeqtgndJTHuQU92VUi8gYseNWmLawbGAoqMkSx5oWgk0AzvRyB-MV__VdVWPTS1ae97L4erThj6uftrhAXB1gbtBeOlNSE/s1600/doel1.jpg" /></a><br />
Doel CP Allisah (kanan) bersama Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri<br />
<br />
Aceh, Harianlahat.com – Penyair Aceh, Doel CP Allisah menjadi bahagian dari lebih 200 penyair yang berasal dari 30 negara yang akan ikut dalam World Congress Of Poets ke 33 di Bardaraya Ipoh – Perak Malaysia 20 – 25 oktober 2013.<br />
<br />
Kongres penyair sedunia yang bertemakan One World Through Poetry yang diajurkan oleh World Academy Of Art Culture ini juga akan mengeluarkan satu buku antologi puisi yang telah jauh hari diseleksi dari karya penyair yang menjadi peserta. Untuk menyiapkan buku dalam bahasa Inggeris ini telah ditunjuk menjadi editor Geoge Chapoutier dan Malim Ghozali PK.<br />
<br />
Dalam acara ini juga selain dari peserta antarabangsa, 100 penyair Malaysiapun akan ikut serta sebagai negara yang menjadi tuan rumah.<br />
<br />
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam aturcara kongres, pelaksanaan acara ini juga dimanfaatkan oleh Negeri Perak sebagai ajang mempromosikan kebudayaan lokal dan pelancongannya, ini tergambar dalam beberapa acara yang disiapkan seperti melawat beberapa lokasi menarik di Perak, termasuk Gua Tempurung, Tapak Warisan Dunia di Lenggong, menyusuri sungai perak di kuala kangsar, juga mengunjungi Lumut/puteri bayu/coral, juga akan di isi berbagai acara pembacaan puisi, persembahan budaya tempatan dan berbalas pantun<br />
<br />
beberapa negara yang telah memastikan mengirimkan wakilnya, diantaranya adalah Argentina, Canada,Australia,Bosnia,China.Colombia,Equador,Perancis,Hungaria,India,Indonesia,Hong Kong, Jepang,Korea,Mexico,Mongolia,Peru,Filipina,Singapore,Africa Selatan, USA, Venezuela,Thailand,Brunei Darussalam dan Malaysia sendiri<br />
<br />
Doel CP Allisah yang akan menjadi salah satu peserta dari Aceh/Indonesia, menyebutkan ini merupakan satu penghargaan bagi daerah Aceh bisa ikut serta dalam ajang dunia tersebut, dan dia berharap ini menjadi sarana memperkenalkan penulis Aceh lainnya agar dapat berkiprah ke berbagai event budaya, khususnya sastra di ajang Internasional.<br />
<br />
Kepada Harianlahat.com Doel CP Allisah yang merupakan ketua Aliansi Sastrawan Aceh [ASA} ini.mengatakan, untuk menghadiri acara ini dia dibantu biaya transportasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh. <b>[jajangrkawentar/realease]</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-MWO9ApujWC4%2FUwDGY444WyI%2FAAAAAAAAAX8%2FQjbUAFOM2WI%2Fs1600%2Fdoel1.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdRgt0jvRMOsIQ_UiF5iR3pRrCdQ-obLNmrh2hSbrfmMpoqWeqtgndJTHuQU92VUi8gYseNWmLawbGAoqMkSx5oWgk0AzvRyB-MV__VdVWPTS1ae97L4erThj6uftrhAXB1gbtBeOlNSE/s1600/doel1.jpg" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-71073726101028527872013-10-13T22:43:00.000+07:002014-03-17T00:16:18.131+07:00THAYEB LOH ANGEN : 2014 KEMAH SENIMAN ACEH DILANJUTKAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8sYQ57SLNHDzlFcLGUntBbaI3hMUgez6VEnxe69YB-FqNeksyDb0_QrbVhd2YkaXyoxVXnk9vB3z7bgtNh0wy51BM013IgsoPd0UIN7XtwSk_mahH5ttDQMWYPkI1YmyQJr3oOkI9xB4/s1600/ajnn+net.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8sYQ57SLNHDzlFcLGUntBbaI3hMUgez6VEnxe69YB-FqNeksyDb0_QrbVhd2YkaXyoxVXnk9vB3z7bgtNh0wy51BM013IgsoPd0UIN7XtwSk_mahH5ttDQMWYPkI1YmyQJr3oOkI9xB4/s1600/ajnn+net.jpg" height="154" width="320" /></a></div>
<b><i>Kita Akan Beraudiensi Dengan Berbagai Pihak</i></b><br />
<br />
<b><span style="color: blue;">Ajnn.net / Sabtu, 12 Oktober 2013 8:05 WIB </span></b><br />
<br />
<a href="http://ajnn.net/wp-content/uploads/2013/10/Ilustrasi-Seni.jpg"> </a><br />
<br />
BANDA ACEH – Kemah Seniman Aceh (KSA) berencana dilangsungkan kembali di Taman Budaya Aceh (TBA) pada 2014 atau 2015, sebagaimana pernah dibuat pada tahun 1990, 1992, 1993. KSA bertujuan menyatukan kembali para seniman di Aceh dan mengembalikan ruh seni di tanah Hamzah Fansuri ini.<br />
<br />
Demikian kata Thayeb Loh Angen, dalam sebuah diskusi di Banda Aceh. Melanjutkan kemah seni yang pernah dibuat dua puluhan tahun lalu tersebut terinspirasi dari Acara In Memiriam Maskirbi di Taman Budaya, kemarin 9 Oktober 2013.<br />
<br />
“Saat membuat acara Kemah Sastra Hamzah Fansuri dengan Zulfadli Kawom dan rekan-rekan lain, Apa Kaoy menawarkan kita buat lagi Kemah Seniman Aceh. Saya tidak tanggapi karena tidak tahu apa itu KSA dan apa gunanya. Baru setelah im memoriam Maskirbi kemarin, saya takjub betapa kompaknya para seniman senior. Ini membangkitkan semangat saya yang ingin seniman bersatu dan seni di Aceh maju,” kata Thayeb dalam diskusi yang dihadiri MY Bombang atau Apa Kaoy, Rahmad Sanjaya, dan Salman Yoga S.<br />
<br />
Aktivis kebudayaan di Pusat Kebudayaan Aceh-Turki (PuKAT) ini mengaku, baru dalam diskusi tadi ia tahu dulu KSA dulu dibuat di TBA. Hal tersebut, kata dia, membuatnya mengerti mengapa para seniman generasi di atasnya memiliki kerinduan besar saat disebut TBA.<br />
<br />
“Ini membangkitkan semangat saya untuk mengajak para seniman melaksanakan lagi KSA. Selain dengan Apa Kaoy, saya sudah membicarakan ini dengan penggeraka KSA dulu, yaitu <span style="color: lime;">Doel CP Alisah</span>, MY Bombang, dan Din Saja, penggeraka lainnya kan kami hubungi kemudian,” kata penulis novel Teuntra Atom yang novel keduanya ‘Aceh 2025’ dalam proses penerbitan.<br />
<br />
Kata dia, berdiskusi dengan para penggerak dahulu adalah upaya untuk memahami format KSA yang benar. Setelahnya, akan disesuaikan dengan kebutuhan zaman ini. Menurut Thayeb, melanjutkan KSA yang dulu pernah menumental akan membuat acara memiliki nilai historis dan memiliki gema yang lebih besar. Bila pun orang sekarang tak lagikan lagi di suatu masa, kata dia, orang lain akan melanjutkannya ke depan.<br />
<br />
“Setelah kita rembuk dengan penggerak KSA yang digagas Hasyim KS, kita akan beraudiensi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta supaya KSA IV dapat terlaksana. Setelah hari raya hai, kamia akan menjmpai Bupati Aceh Besar karena KSA IV kita buat di wilayah tersebut,” kata Thayeb yang merupakan juru propaganda kebudayaan.<br />
<br />
| <b>MIRZA</b><br />
<br />
<br />
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-55016240776368236342013-09-30T23:56:00.000+07:002014-03-09T23:59:41.067+07:00SECANGKIR KOPI [ANTOLOGI PUISI]<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik8qKUnbtflQTlNhSp4rvVg2dlZRaPMteJffhPM609lwbQhVKKds1KdUYodN8YbqCHZvXpZuLy-F8Py2RfdyEatiUgvls19nIaGlTYkaoefT5ZQBSVtWTDnHiwyj5If2BloHgxau_-hUo/s1600/PENULIS+KOPI.jpg"><img border="0" height="340" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik8qKUnbtflQTlNhSp4rvVg2dlZRaPMteJffhPM609lwbQhVKKds1KdUYodN8YbqCHZvXpZuLy-F8Py2RfdyEatiUgvls19nIaGlTYkaoefT5ZQBSVtWTDnHiwyj5If2BloHgxau_-hUo/s1600/PENULIS+KOPI.jpg" width="640" /></a><br /><br /><div class="MsoNoSpacing">
<b>EDITOR : FIKAR W.EDA / SALMAN YOGA S</b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b>PENERBIT : GAYO INSTITUTE, 2013</b>.</div>
<div>
<b><span style="color: lime;"><br /></span></b></div>
<div>
<b><span style="color: lime;">PARA PENULIS :</span></b><div>
<div class="MsoNormal" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 15pt;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ACHRIAL BSC</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ADAM MUKHLIS
ARIFIN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ALDY ISTANZIA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ANSAR SALIHIN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ANUGRAH ROBY
SYAHPUTRA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ARJULISKA ZUSKA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ARSYAD INDRADI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
AYI JUFRIDAR</div>
<div class="MsoNoSpacing">
AWALUDDIN ISHAK</div>
<div class="MsoNoSpacing">
BAMBANG WIDIATMOKO</div>
<div class="MsoNoSpacing">
BAGUS BURHAM</div>
<div class="MsoNoSpacing">
BENSU ELIANITA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
D KEMALAWATI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
DARMAWAN MASRI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
DIAN HARTATI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
DIMAS ARIKA
MIHARDJA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
DIMAS DEWI PERTIWI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="color: lime;">DOEL CP ALLISAH</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
EDDIE MNS SOEMANTO</div>
<div class="MsoNoSpacing">
EKAWATI SAPUTRI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
EVI SEFIANI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
FAKHRUDDIN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
FARIDAH RONI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
FAIZY MAHMOED HALY</div>
<div class="MsoNoSpacing">
FIKAR W.EDA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
GHANI V.ARTHA </div>
<div class="MsoNoSpacing">
GOL A GONG</div>
<div class="MsoNoSpacing">
HAMMADDIN AMAN
FATIH</div>
<div class="MsoNoSpacing">
HAFNEY MAULANA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
HALIM MUBARY</div>
<div class="MsoNoSpacing">
HAMDANI CHAMSYAH</div>
<div class="MsoNoSpacing">
HERMANSYAH ADNAN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
HUSEN ARIFIN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
IRWANDI MN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
INTAN SARI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
IRANDA NOVANDI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ISMAR RAMADHANI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ISBEDY STIAWAN ZS</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ISKANDAR NORMAN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
JAUHARI SAMALANGA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
JONI MN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
KHA. ZAKHLUL</div>
<div class="MsoNoSpacing">
KWEK LI NA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
L.K. ARA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
MAHARADI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
MAHDI IDRIS</div>
<div class="MsoNoSpacing">
MAKMUR DIMILA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
MARAH SYARIFUDDIN
ARIFIN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
MARTIN GLAZ SERUP</div>
<div class="MsoNoSpacing">
MUHADZDZIER M.
SALDA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
MUHAMMAD SUBARKAH</div>
<div class="MsoNoSpacing">
MUNAWIR SHAKIR</div>
<div class="MsoNoSpacing">
MUKHLIS MUHDAN
BINTANG</div>
<div class="MsoNoSpacing">
MUSTAFA ISMAIL</div>
<div class="MsoNoSpacing">
NAZAR SHAH ALAM</div>
<div class="MsoNoSpacing">
NURKHALIS</div>
<div class="MsoNoSpacing">
M. KASIM</div>
<div class="MsoNoSpacing">
NUURUL HUSNA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
RAHMAD SANJAYA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
RAUZATUL AKMAL</div>
<div class="MsoNoSpacing">
RAZACK PULO</div>
<div class="MsoNoSpacing">
SABAHUDDIN SENIN
(MUSA BIN MASRAN)</div>
<div class="MsoNoSpacing">
SELENDANG SULAIMAN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
SUHAILI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
SULAIMAN JUNED</div>
<div class="MsoNoSpacing">
SULAIMAN TRIPA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
SOFYAN GRIANTARA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
SOERYADARMA ISMAN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
SYAIFUL HADI JL</div>
<div class="MsoNoSpacing">
TEUKU AFIFUDDIN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
PHAOSAN JEHWAE</div>
<div class="MsoNoSpacing">
VERA HASTUTI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
VICTOR POGADAEV</div>
<div class="MsoNoSpacing">
WAHYUNI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
WIDODO ARUMDONO</div>
<div class="MsoNoSpacing">
WINDO GUSYAH PUTRA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
WIN RUHDI BATHIN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
WIRATMADINATA</div>
<div class="MsoNoSpacing">
WIN YUSRA DAUD</div>
<div class="MsoNoSpacing">
WIN YUSRI RAHMAN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
YUNURA ANGGAR WATI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ZAINUDDIN BIN H.
SULAIMAN BIN ABDUL MANAH</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ZIDNI ARFIA RAHMAN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ZUHRA RUHMI BINTI
ZAIN</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ZULFADLI KAWOM</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ZULFIKAR KIRBI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ZULIANA IBRAHIM</div>
<div class="MsoNoSpacing">
ZOEL MD AMAN KESI</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
[dok.asa-banda aceh]</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-_ooqHZgNaT4%2FUxyZ8BR6T6I%2FAAAAAAAAAgM%2FXmXOfG3gYe8%2Fs1600%2FPENULIS%2BKOPI.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik8qKUnbtflQTlNhSp4rvVg2dlZRaPMteJffhPM609lwbQhVKKds1KdUYodN8YbqCHZvXpZuLy-F8Py2RfdyEatiUgvls19nIaGlTYkaoefT5ZQBSVtWTDnHiwyj5If2BloHgxau_-hUo/s1600/PENULIS+KOPI.jpg" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-16700980737297258582013-09-24T23:29:00.000+07:002014-03-10T01:24:23.814+07:00MUSIK DAN PUISI DI WARUNG KOPI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b><span style="color: lime;">Serambi Indonesia/Senin, 23 September 2013 10:28 WIB</span></b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha94R5cBMzK12hpieHq0hGpeczED9U6mr2HPvNJxZa1ZfuOKVdWg8JpjDAsYPPbRtBr1E-OMInpCuTTZP1AwvQ41xlA_ZPPJmJq5XtqTXJxjO_Rg9GmXBwjAZZCt136LED7fEcbKBWEIU/s1600/musik+puisi+di+warung+kopi.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha94R5cBMzK12hpieHq0hGpeczED9U6mr2HPvNJxZa1ZfuOKVdWg8JpjDAsYPPbRtBr1E-OMInpCuTTZP1AwvQ41xlA_ZPPJmJq5XtqTXJxjO_Rg9GmXBwjAZZCt136LED7fEcbKBWEIU/s1600/musik+puisi+di+warung+kopi.jpg" /></a><br />
Penyair Nasional, Fikar W Eda membawakan puisi saat peluncuran buku puisi Secangkir Kopi di Tower Caffee, Simpang Lima, Banda Aceh, Sabtu (21/9) malam. SERAMBI/BUDI FATRIA <br />
<br />
<br />
TOWER Cafe Simpang Lima Banda Aceh, Sabtu (21/9) malam, lain dari biasanya. Para pengunjung mendapat suguhan musik puisi, pembacaan puisi, dan cerita tentang manfaat kopi.<br />
<br />
Rangkaian pertunjukan tersebut merupakan bagian dari peluncuran buku puisi “Secangkir Kopi” yang diterbitkan The Gayo Institute, berisi 220 puisi dan ditulis 88 penyair dari enam negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Rusia, Denmark, dan Taiwan.<br />
<br />
Peluncuran ditandai dengan penyerahan buku dari anggota DPR RI asal Aceh, Ir Nova Iriansyah MT kepada Direktur The Gayo Institute Salman Yoga, Ketua Aliansi Sastrawan Aceh <span style="color: lime;">Doel CP Allisah,</span> Ibrahim Sembiring dari Balai Bahasa Banda Aceh dan lain-lain.<br />
<br />
Buku tersebut dibantu oleh Nova Iriansyah, sebagai wujud kepeduliannya terhadap kopi.<br />
<br />
“Ini buku antologi puisi pertama dari Indonesia yang masuk Museum Sastra di Moscow,” kata Dr Victor A Pogadaev, yang juga peneliti sastra Nusantara. Victor adalah salah sorang penyair Rusia yang menulis dalam buku tersebut. Dia ikut membacakan puisi Sabtu malam. <br />
<br />
Peluncuran buku puisi kopi juga dimeriahkan oleh pertunjukan musik One Expresion, pembacaan puisi oleh D Keumalawati, Juliana Ibrahim, Wiratmadinata, Ronni Faridah, LK Ara, Salman Yoga, dan penyair Fikar W Eda yang berkolaborasi dengan musisi Jassin Burhan (Cello), Yoppi Smong (gitar), Deddi Kalee, dan penari Muhammad Rusdi. Dua penghikayat Aceh Muda Belia dan Yusuf Bombang ikut memeriahkan acara peluncuran.<br />
<br />
Bupati Bener Meriah Ruslan Abdul Gani, menyampaikan informasi manfaat kopi dan fenomena orang Gayo minum kopi. Kata Ruslan, kopi baik diminum tanpa gula, akan memberi manfaat kepada kesehatan, seperti menyehatkan jantung, menyehatkan saraf dan mencega kanker rahim dan kanker payudara. “Dulu rambut saya putih semua. Setelah minum kopi teratur, perlahan menjadi hitam,” kata Ruslan yang dijuluki insinyur kopi.<br />
<br />
Peluncuran buku Secangkir Kopi juga diselenggarakan di Aceh Tengah dan Bener Meriah yang dirangkaikan dengan pertunjukan seni dalam kebun kopi. “Ini pertunjukan yang tidak biasa. Kami akan berekspresi di kebun kopi,” kata Salam Yoga. Pertunjukan “kebun kopi” bertempat di Kampung Kebet Dekat Masjid Kebet, Senin (23/9) hari ini, pukul 16.00 WIB.<br />
<br />
Pertunjukan juga akan digelar di pabrik pengolahan kopi H Aman Kuba Reje Bukit Takengon. “Saya kira ini satu-satunya acara peluncuran buku di kebun kopi, di pabrik kopi, dan di warung kopi,” kata Salman lagi. (sak)<br />
<br />
Editor: bakri<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-Y8elZn6w7w4%2FUwOJ9lg5M1I%2FAAAAAAAAAY4%2FLiuX9PSEZa4%2Fs1600%2Fmusik%2Bpuisi%2Bdi%2Bwarung%2Bkopi.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha94R5cBMzK12hpieHq0hGpeczED9U6mr2HPvNJxZa1ZfuOKVdWg8JpjDAsYPPbRtBr1E-OMInpCuTTZP1AwvQ41xlA_ZPPJmJq5XtqTXJxjO_Rg9GmXBwjAZZCt136LED7fEcbKBWEIU/s1600/musik+puisi+di+warung+kopi.jpg" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-27798217547224882362013-09-22T22:58:00.000+07:002014-03-09T23:00:48.057+07:00ANGGOTA DPR-RI ASAL ACEH : LEWAT SECANGKIR KOPI KITA KEMBALI PADA KEBERSAMAAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Posted by: <a href="http://lintasgayo.co/author/winmutuah">lintasgayo.co</a> in <a href="http://lintasgayo.co/category/keberariranto">Keber Ari Ranto</a>, <a href="http://lintasgayo.co/category/keberariranto/sosialbudaya-keberariranto">Sosial Budaya</a></b><br />Banda Aceh – LintasGayo : Anggota DPR-RI asal Aceh Nova Iriansyah berharap buku antologi puisi “Secangkir Kopi” dapat menjadi salah satu alternatif kebersamaan, karena kopi sesuai dengan budaya Aceh yang menyatukan.<br /><br />“Dengan Buku Puisi Kopi dan lewat secangkir kopi mari kita tinggalkan atribut dan kembali pada kebersamaan,” kata Nova Iriansyah pada malam “Baca Puisi Secangkir Kopi” di Tower Coffee 2, Simpang Lima, Banda Aceh, Sabtu malam 21 September 2013.<br /><br />Nova tampil pada Louncing buku tersebut sekaligus menyerahkan beberapa buku puisi Kopi kepada Seniman <span style="color: lime;">Doel Cp</span>, perwakilan Pusat Bahasa Idris Sembiring, Penerbit dari Gayo Institute Salman Yoga, dan Mahasiswa Unsyiah Sisca Anggraini Sari.<br /><br />Dikatakannya, buku Secangkir Kopi yang dilounching kiranya dapat menjadi semangat bagi seniman dan seluruh elemen masyarakat di Aceh untuk bersama-sama berkarya dan mewujudkan kebersamaan.<br /><br />“Saya sangat mengapresiasi acara malam ini, apalagi sya lihat dihadiri begitu banyak tokoh dari berbagai kalangan. Ini luar biasa,” kata Nova. <b>(Tarina/DM)</b><br /><br /> <br /><br /> </div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-52007688630440121402013-09-21T01:20:00.000+07:002014-03-10T01:28:41.795+07:00DENGAN VICTOR POGADEAV [RUSIA]<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdtxXljzE2O_wXLVRIKLKcjwPpy7tH8X-OdC0S4aAVNI9rqmZM0R2gq2i3AVsjttwU0YGBjxkAygur55-YRfxY1ZOuv4yF0wPqZb77rhYVwmv6UjHgFmuCBzwGokT0Ul3x37Y3kIyMLUQ/s1600/dgn+victor+pogadaev.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdtxXljzE2O_wXLVRIKLKcjwPpy7tH8X-OdC0S4aAVNI9rqmZM0R2gq2i3AVsjttwU0YGBjxkAygur55-YRfxY1ZOuv4yF0wPqZb77rhYVwmv6UjHgFmuCBzwGokT0Ul3x37Y3kIyMLUQ/s1600/dgn+victor+pogadaev.JPG" height="376" width="640" /></a></div>
<br />
Doel CP Allisah bersama Dr Victor Pogadeav [Peneliti Sastra Nusantara] usai Peluncuran buku Antologi Secangkir Kopi di Tower Cafe - Banda Aceh, September 2013<br />
<br />
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-22469831496422645252013-09-06T02:42:00.000+07:002014-02-18T02:44:04.078+07:00BUKU PUISI "SECANGKIR KOPI" SEGERA DILUNCURKAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
infosastra.com - <a href="http://infosastra.com/category/berita/">BERITA</a> / SEP. 05, 2013 / BY <a href="http://infosastra.com/author/redaksi/">REDAKSI</a> <br /> <br />Buku antologi puisi penyair Indonesia “Secangkir Kopi” segera diluncurkan di Jakarta, Banda Aceh, dan Takengon. Di Jakarta, buku itu akan diluncurkan di Rolling Stone Kafe, Jalan Ampera Raya, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu, 15 September 2013 pukul 19.00. “Sekaligus lelang kopi Gayo,” kata Fikar W. Eda, editor buku itu.<br /><br />Setelah itu, menurut Fikar, buku itu akan diluncurkan di Lobby Nusantara IV Gedung DPR/MPR, Senayan Jakarta. Adapun di Banda Aceh buku setebal 212 halaman yang diterbitkan oleh Gayo Institute itu akan diluncurkan di Toer Cafe pada 21 September 2013. Dua hari kemudian, pda 23 September, peluncuran akan dilakukan di Takengon. “Di kilang kopi Aman Kuba,” ujar Fikar. Lalu pada 25 September buku itu juga diluncurkan di sebuah kebun kopi di Takengon.<br /><br />Menurut Fikar, buku puisi bertema kopi ini ditulis oleh penyair dari enam negara. Sejumlah penyair yang karyanya tercantum dalam buku ini antara lain Arsyad Indradi, Bambang Widyatmoko, D Kemalawati, Dian Hartati, Dimas Arika Mihardja, <span style="color: lime;">Doel CP Allisah</span>, Gola Gong, Hafney Maulana, Isbedy Stiawan ZS, LK Ara, Mustafa Ismail, Sulaiman Juned, Widodo Arumdono, dan Wiratmadinata. [R]</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-80735101337807329402013-05-20T01:14:00.000+07:002014-02-21T01:53:00.184+07:00NOKTAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: lime;"><b>Serambi Indonesia / Minggu, 19 Mei 2013 07:58 WIB</b></span><br />
<br />
Karya Doel CP Allisah<br />
<div>
<br /></div>
<div>
NOKTAH</div>
<div>
catatan bagi : ahben/pepe/teteh/congok/ijabrok/miegureeng sekeluarga <br />
<br />
Dalam kasih sayangku<br />
Kepergian ataupun kematian itu menjadi muara<br />
Menjadi lorong lurus tak berujung<br />
hampa<br />
<br />
Dalam kasih sayang kita<br />
Kubaca perih (ke mana)<br />
(Bagaimana) luka kau tutur <br />
Airmata<br />
<br />
Dalam kasih sayang<br />
Hanya hampa<br />
Hanya airmata<br />
Luka setia<br />
<br />
Sigli, 2007 - 2010<br />
<br />
* Doel CP Allisah lahir di Banda Aceh, pada 3 Mei 1961. Mantan wartawan dan reporter TV di beberapa media Indonesia dan Malaysia ini, sekarang lebih banyak bergiat sebagai editor buku. Dalam tahun 2006-2010, menjadi editor 21 judul buku-buku karya para penulis/sastrawan Aceh dan Brunei Darussalam. Antologi puisi tunggalnya yang telah terbit adalah “Nyanyian Angin” [1992], serta “The Sadness Song” [2007], juga ikut terkumpul dalam berbagai Antologi di Indonesia. Sekarang koordinator Aliansi Sastrawan Aceh (ASA). <br />
<br />
<br />
<br />
Editor : bakri<br />
<br />
<br />
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-8434644874796309692013-05-20T00:40:00.000+07:002014-02-21T01:53:58.573+07:00CAMPUHAN RIVER<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: lime;"><a href="http://aceh.tribunnews.com/">Home</a> / <a href="http://aceh.tribunnews.com/budaya">Budaya </a>/ <a href="http://aceh.tribunnews.com/budaya%20/puisi">Puisi</a><br />Serambi Indonesia / Minggu, 19 Mei 2013 07:57 WIB</span><br />
<br />
Karya Doel CP Allisah<br />
<br />
Apakah yang bisa kubanggakan darimu<br />
Harga diri yang tergadai<br />
Atau hati yang kosong<br />
Kemolekan dan aroma tubuhmu yang instan<br />
Yang kita poles sekejap di SPA berbau aroma birahi itu?<br />
<br />
Aku tak berharap jauh-jauh<br />
Seperti juga kisah setahun itu<br />
Bunga layu di jambangan<br />
Angin berlalu di sela rerantingan<br />
Kegamangan<br />
<br />
Apakah yang bisa kubanggakan darimu<br />
Selain kenikmatan sekilas<br />
Dan luka diri?<br />
<br />
Ubud - Bali<br />
6 - 12 Oktober, 2009<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6167020679792019322.post-52523660571550732622013-05-05T02:50:00.000+07:002014-02-18T02:52:02.251+07:00GOL A GONG BAWA KONSEP RUMAH DUNIA KE ACEH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPiqm58AwlFDU-5obNSLc4locFVbBIVTOHfwtrVhKjPw9-TxeXAJoWoJ8FBJG6OIxMsfOHRB5QWBQNC6WsFMYIcSkKc0keJ7F8ln_e0MVDDaIhNMhE74CpSEl0U-Fm614oe5bUJFUZHO8/s1600/A__.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPiqm58AwlFDU-5obNSLc4locFVbBIVTOHfwtrVhKjPw9-TxeXAJoWoJ8FBJG6OIxMsfOHRB5QWBQNC6WsFMYIcSkKc0keJ7F8ln_e0MVDDaIhNMhE74CpSEl0U-Fm614oe5bUJFUZHO8/s1600/A__.jpg" width="239" /></a><br />
Written By Peradaban Dunia on Sabtu, 04 Mei 2013 | 12.05<br /><br /> <br />Doel CP Alisah dari Aliansi Wartawan Aceh (ASA) di Temu Komunitas Sastra se-Nusantra, Rumah Dunia, Banten, 20-22 Juli 2007. Foto: Rumah Dunia <br /> <br /><br /><div>
<br /></div>
<div>
Peradaban Dunia, Banda Aceh – Sastrawan Indonesia, Gol A Gong, memberikan konsep organisasi menulis dan membacanya yang bernama Rumah Dunia dalam berdiskusi dengan penulis Aceh. Acara yang dihadiri peserta dari beberapa organisasi tersebut dilaksanakan di kantor JKMA (Jaringan Komunitas Masyarakat Adat) Aceh, Lamgugob, Banda Aceh, Sabtu, 4 Mei 2013. <br /> <br /> Acara temu ramah yang berlangsung pukul 21.00-23.00 tersebut diawali dengan perkenalan dan pemutaran film Rumah Dunia. Setelahnya dilanjutkan dengan pembacaan puisi dalam kumpulan ‘Membaca Diri’ karya Go A Gong yang terbit pada April 2013.<br /> <br /> “Semua orang Indonesia bisa puisi kalau orang-orang seperti kita mau mengajarkannya, ini yang kami lakukan di perkumpulan menulis bernama Rumah Dunia di Banten,” kata Gol A Gong dalam acara yang dimeriahkan oleh kue khas Aceh timpham ketela selai, kacang rebus, jagung rebus, serta kopi.<br /> <br /> Menurutnya, para sastrawan harus mengabdi pada masyarakat dengan tulus supaya jiwa bangsa bisa dibangun dengan santun.<br /> <br /> “Kata Saidina Umar bin Khattab, ‘Ajarilah anak-anakmu seni supaya jiwa mereka lembut,’ ayah saya selalu memesan agar saya mengabdi pada masyarakat dalam dunia menulis,” kata Gol A Gong di hadapan belasan<br /> hadirin dari kalanan penulis.<br /> <br /> Penyair Doel CP Alisah yang menjadi penghubung Gol A Gong dengan penulis di Aceh malam itu mengisahkan pengalamannya saat berkunjung ke Rumah Dunia.<br /> <br /> “Saya ingin kawan-kawan muda di Aceh belajar sesuatu dari Gol A Gong tentang bagaimana cara ia membangun komunitas Rumah Dunia sampai berhasil dengan baik,” kata Doel CP Alisah.<br /> <br /> Penyair Budi Aryanto, mengatakan, keberhasilan Rumah Dunia karena managemen bagus, kepercayaan pada orang lain, dan tranparansi keuangan.<br /> <br /> Sastrawan Aceh, Herman RN, menceritakan tentang RN Pelangi binaannya pada pendiri Rumah Dunia untuk diberi nasehat supaya bisa berhasil dengan baik.<br /> <br /> Dalam kesempatan itu, Zulfadli Kawom membaca puisi dengan irama Pasai, seorang anggota Gemasastrin membaca hikayat ala (alm) Tgk Adnan PMTOH. Peserta lain membaca puisi.<br /> <br /> Thayeb Loh Angen yang menghadiri acara tersebut, mengatakan bahwa Rumah Dunia menjadi salah satu cahaya sastra di Indonesia selain Rumah Kaca binaan Helvy Tiana Rossa dan Rumah Puisi Taufik Ismail.<br /> <br /> “Itu patut ditiru, sangat baik untuk membangun peradaban dalam bidang dunia tulis menulis, ada beberapa organisasi menulis di Aceh, namun belum sebaik Rumah Dunia sehingga rekan-rekan harus belajar banyak dari Gol,” kata Thayeb yang merupakan promotor Hari Sastra Asia Tenggara yang akan dideklarasikan pada Sabtu 11 Mei di Auditorium Ali Hasjmy dan penetapannya dilakukan pada 21 Mei di ACC Sultan II Selim, Banda Aceh.<br /> <br /> Acara diskusi dengan Gol A Gong dihadiri Budi Aryanto dari JKMA Aceh, Doel CP Alisah dari Aliansi Sastrawan Aceh, Herman RN dari RN Pelangi, Zulfadli Kawom dari Balai Sastra Samudra Pasai, Nazar Shah Alam dari Komunitas Jeuneurop, Rizki Alfi Syahril dari Komunitas Tikar Pandan.<br /> <br /> Hadir juga Thayeb Loh Angen dari Pusat Kebudayaan Aceh dan Turki (PuKAT) yang membentuk Sekolah Hamzah Fansuri, dan beberapa anggota JKMA Aceh. Setelah diskusi selesai, para penulis mengabadikan foto bersama dan membeli buku 'Membaca Diri.<b>'tla</b></div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-WLmmmsG5WNQ%2FUwJnUiDuLqI%2FAAAAAAAAAYM%2F6QiMJo9_eEc%2Fs1600%2FA__.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPiqm58AwlFDU-5obNSLc4locFVbBIVTOHfwtrVhKjPw9-TxeXAJoWoJ8FBJG6OIxMsfOHRB5QWBQNC6WsFMYIcSkKc0keJ7F8ln_e0MVDDaIhNMhE74CpSEl0U-Fm614oe5bUJFUZHO8/s1600/A__.jpg" -->Unknownnoreply@blogger.com0